Utusan PBB untuk Timur Tengah mengingatkan, kelanjutan pembangunan perumahan Zionis di Yerusalem bisa melemahkan proses perdamaian antaran Palestina dan Israel.
Seperti dilansir situs berita Daily Star hari ini, salah seorang petinggi PBB dalam sidang Dewan Keamanan menegaskan, “Kelanjutan pembangunan perumahan Zionis di tanah pendudukan Palestina, terutama di Baitul Maqdis, adalah penghalang utama bagi solusi dua negara dalam krisis Palestina.”
“Perluasan pembangunan perumahan Zionis dapat melemahkan seluruh usaha internasional untuk perdamaian antara Palestina dan Israel,” ujar Nikolay Mladenov, utusan PBB untuk urusan Timur Tengah.
“Di sampiang pembangunan perumahan ilegal, merusak rumah warga Palestina di Tepi Barat dan Baitul Maqdis serta membuat warga ini terlantar bisa menggoyahkan ufuk-ufuk perdamaian yang sedang diraih,” lanjutnya.
Dari sejak bulan Juli hingga sekarang, lanjut Mladenov melaporkan, pembangunan perumahan ilegal Zionis terus berlanjut dengan kecepatan tinggi dan sesuai dengan model yang permanen.
Hanya dalam rentang bulan Juli tahun ini, perumahan Zionis yang berhasil dibangun hanya untuk kawasan Baitul Maqdis mencapai angka 2.300 unit rumah. Jumlah ini melebihi angka pembangunan perumahan ilegal Zionis yang terlaksana untuk seluruh tahun 2016 sebesar 30 persen.
“PBB menyatakan bahwa seluruh prores pembangunan perumahan ini adalah sebuah tindakan ilegal berdasarkan pada undang-undang internasional dan bisa menjadi aral melintang bagi proses perdamaian,” tandas Mladenov.
(Daily-Star/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email