Pada setiap bulan Muharram, umat Islam akan menjumpai hari Asyura. Hari itu jatuh setiap tanggal 10 di bulan pembuka tahun Hijriah itu.
Hari Asyura sudah lama dipandang sebagai hari istimewa, bahkan sebelum Islam diturunkan ke dunia. Masyarakat Arab kala itu mengagungkan hari tersebut dengan ritual tertentu. Lantas, mengapa nama Asyura dipilih?
Ternyata, nama tersebut terkait dengan kata al-asyir yang artinya ‘hari kesepuluh’. Namun, para ulama rupanya tidak sepakat dengan penjelasan tersebut.
Salah satunya Ibn Al Atsir dalam An Nihayah fi Gharib Al Hadith wa Al Atsar menjelaskan, nama Asyura dikenal setelah Islam datang. Sebelumnya digunakan kata ismun islamiyyun yang memang bermakna ‘hari kesepuluh’.
Ada pula yang memaknai Asyura sebagai hari kesembilan. Alasannya, dalam tradisi Arab, kadang bilangan yang dimaksud sebenarnya satu angka dari yang mereka sebut.
Contohnya seperti dalam kalimat waradat al ibil ‘asyran (ada sepuluh unta datang). Maksud sebenarnya dari kalimat ini adalah sembilan unta yang datang.
Hal ini seperti dijelaskan Abu Musa Muhammad bin Umar Al Ashbihani dalam Al Majmu’ Al Mughits fi Gharibay Al Quran wa Al Hadith.
(Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email