Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menyebut ICMI mengecam dan mengutuk keras penyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Menurutnya, Amerika telah gagal menempatkan diri sebagai negara besar yang memberikan harapan dan solusi terhadap perdamaian dunia.
Tidak hanya kepada Amerika saja, Jimly menyebut, ICMI juga menyesalkan sikap Arab Saudi yang hanya menampilkan permusuhan. Permusuhan terhadap negara Islam seperti Iran karena anti-Syiah.
“Kami juga menyesalkan sikap Saudi Arabia, hanya karena ingin menampilkan permusuhan dengan Iran karena anti-Syiah. Secara sepihak mereka membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Jimly Asshiddiqie usai melakukan pertemuan dengan DPP PDIP di Kantor ICMI, Jalan Proklamasi No 53, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/13).
“Tanpa melihat roadmap penyelesaian masalah yang terbengkalai di Palestina yang tak selesai-selesai. Inilah yang dimanfaatkan Donald Trump yang memperlemah posisi dunia Islam sendiri,” lanjut dia.
Jimly juga menegaskan, masalah yang terjadi di Palestina bukan saja soal agama. Melainkan juga soal masalah kemanusiaan.
“Jadi masalah Palestina harus kita pahami, bukan hanya masalah agama namun ini masalah kemanusiaan,” ucap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Dijelaskan Jimly, konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel sebenarnya bisa diredam. Caranya, perwakilan tiga agama di kedua negara yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi duduk bersama untuk membahas konflik ini.
“Inikan sama-sama keturunan Nabi Ibrahim. Hanya bisa selesaikan masalah di Palestina kalau ketiganya rukun. Mereka harus berteman dengan dunia Islam. Masyarakat Kristiani, Yahudi dan Islam harus rukun,” tegas Jimly.
“Saya rasa Pemerintah Indonesia sudah sangat tegas, saya juga apresiasi Menlu Retno LP Marsudi. Beliau aktif sekali, tak ada mendengarkan usul dari yang lain dulu, dia sudah berkeliling, itu juga karena sikapnya presiden kita,” ungkapnya.
Terakhir, Jimly juga sempat menyinggung informasi menyesatkan di buku pelajaran sekolah dasar. Pasalnya, di buku itu tertulis bahwa Israel ibu kotanya adalah Yerusalem.
“Contoh, ada buku pelajaran anak-anak SD terbit tahun 2009 isinya itu menyebut ibu kota Israel adalah Yerusalem. Jadi ada susupan di dalam dunia pendidikan kita, disusupi ide-ide sesat dan menyesatkan,” tutur Jimly.
Jimly memandang saat ini Pemerintah Indonesia sudah sangat tegas terkait persoalan di Palestina. Ia juga memuji Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi yang berkeliling negara-negara Islam dan Eropa guna mencari dukungan terkait Palestina.
(Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email