Cara lain untuk memperoleh ilmu pengetahuan
1. Dengan indera penciuman
2. Dengan indera peraba
3. Dengan indera pengecap
4. Mempelajari ilmu pengetahuan dengan cara meta indera
1. Dengan indera penciuman
Indera penciuman yang ada pada manusia adalah salah satu dari indera dimana jika indera ini sampai pada tahap kesempurnaanya manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan melalui perantaraan indera ini. Sebagian orang dapat memperoleh ilmu pengetahuan menggunakan perantaraan indera penciuman ini sehingga pengetahuan mereka dapat bertambah. Didalam sebuah riwayat dikatakan dari Imam Ali Ibnu Abi Thalib beliau bersabda: Harumkan diri kalian dengan istigfar hingga bau dari dosa tidak menjadikanmu terhina !”[1]
Terdapa sebagian dari orang yang dapat mengetahui amal perbuatan yang di lakukan oleh seseorang dengan bau nafas yang dimiliki oleh orang tersebut. Hal inilah yang di sampaikan oleh Imam Ali As, supaya manusia beristigfar sehingga orang lain tidak mengetahui amal perbuatan yang kita lakukan.
Catatan Kaki:
[1] Biharul Anwar, jilid 6, hal 22 dan jilid 93, hal 278
2. Dengan indera peraba
Dikatakan bahwa di sekitar diri manusia terdapat aura atau lingkaran cahaya yang meliputinya, dari jenis dan warna aura yang ada pada diri manusia seseorang dapat memahami amal perbuatan yang di lakukan oleh orang tersebut. Orang yang dapat melihat aura yang dimiliki oleh seseorang dan mengenali berbagai macam jenis dari aura dari orang tersebut, ia dapat mengenali orang tersebut begitu juga dengan amal perbuatan yang ia lakukan. Aura yang ada di sekitar tubuh manusia umumnya terpusat pada tangan manusia, dengan demikian sebagian dari manusia dengan memberikan tangannya dan merabanya ia dapat mengetahui pikiran dan kondisi yang di alami oleh orang tersebut. Dengan demikian indera peraba yang dimiliki oleh manusia juga dapat memberikan pengetahuan pada diri manusia.
Sebagian orang dengan memegang pakaian atau sesuatu yang di miliki oleh orang lain ia dapat mengetahui kondisi dan keadaan ruhani yang dimiliki oleh pemilik pakaian tersebut dan ia dapat mengatakan bagaimana keadaan yang dimiliki oleh pemilik baju tersebut, banyak kisah-kisah yang di tulis terkait dengan model perolehan pengetahuan jenis ini.
3. Dengan indera pengecap
Indera pengecap juga dapat memiliki peranan sebagai peratara perolehan pengetahuan bagi manusia. Dari peristiwa yang kami kutip terkait dari wali-wali Allah , mereka dengan memakan roti atau makanan dapat mengetahui kondisi orang yang telah memasak makanan tersebut.
Dengan demikian penguatan indera yang ada pada manusia dan perolehan kehidupan yang sebenarnya tidak hanya menyebakan mata dan telinga manusia yang mendatangkan pengetahuan bagi mereka bahkan indera-indera lain yang di miliki oleh manusia itu sendiri dapat menjadi wasilah atau perantaraan pengetahuan bagi manusia itu sendiri, sebagaimana indera batin yang dimiliki oleh manusia juga dapat memberikan pengetahuan bagi manusia itu sendiri.
4. Mempelajari ilmu pengetahuan dengan cara meta indera
Poin lain yang sangat menarik untuk kita perhatikan pada bagian ini adalah mencari dan memperoleh pengetahuan dengan cara melihat dan mendengar dengan menggunakan kekuatan indera yang ada pada manusia dan keduanya berasal dari indera lahiriah tersebut. Dengan memperhatikan kesempurnaan yang ada di masa kemunculan Imam Mahdi As dimana kehidupan hati manusia menjadi sempurna begitu juga dengan akal yang mereka miliki maka untuk memperoleh ilmu pengetahuan dengan cara meta indera akan dengan mudah di temukan.
Dengan merenungkan dan memikirkan apa yang telah kami katakan maka akan dengan sangat mudah kita akan menemukan bahwa kehidupan hati dan kesempurnaan akal akan membuka jalan untuk mencari dan mendapat ilmu pengetahuan. Dengan demikian jalan mencari ilmu pengetahuan di masa dimana umumnya manusia memiliki akal yang sempurna dan hati yang hidup tidak hanya akan terbatas pada cara pendengaran dan melihat semata bahkan kemampuan meta indera juga akan dimiliki oleh manusia sehingga mereka dengan sangat mudah akan mendapatkan dan menambah ilmu pengetahuan yang mereka miliki.
Dengan melihat manfaat yang di akibatkan oleh hati yang hidup maka kita akan menemukan contoh-contoh jalan pencarian ilmu dengan menggunakan kekuatan meta indera. Pada masa kemunculan Imam Mahdi As yang merupakan masa ilmu pengetahuan, manusia dikarenakan kehidupan hati yang ada pada dirinya mereka sampai pada kekuatan meta indera ini dan dengan perantaraan ilmu pengetahuan ini mereka meninggikan budaya yang mereka miliki.
Pada masa pemerintahan sang Imam manusia tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan dengan cara mendengar dan melihat bahkan dengan hati dan bashirah yang mereka miliki ilmu pengetahuan juga dapat dapat bertambah bagi mereka. Dengan terbukanya jalan-jalan indera yang lain dan jalan meta indera bagi manusia maka terbuktilah bahwa jalan pencarian ilmu sama sekali tidak terbatas pada penglihatan dan pendengaran semata.
Poin lain yang dapat kita perhatikan bahwa ilmu pengetahuan pada masa itu menyebar kepada seluruh manusia dan menjadi hal yang biasa saja dimana ilmu pengetahuan nampak seperti sebuah inspirasi yang membuka pintunya bagi setiap orang sehingga semua dapat mengambil manfaat darinya sebagaimana yang telah di sebutkan dalam riwayat.
Hari ini setiap ilmuwan dengan pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki pada bidang ilmu mereka masing-masing sama sekali tidak memiliki kemampuan dalam memahami cabang ilmu pengetahuan lainnya, karena jalan pengetahuan yang ada hanya dengan melihat dan mendengar semata dan tentunya hal ini memberikan batasan pengetahuan bagi manusia itu sendiri baik untuk pencari ilmu ataukah bagi para ilmuwan itu sendiri.
Dengan memperhatikan kesucian dan kebersihan nafs yang ada pada diri seseorang, matinya setan dan sempurnanya akal yang dimiliki manusia tentunya akan memberikan kemudahan bagi manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan selain dari jalan mendengar dan melihat tersebut.
(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email