Ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Ahlul bait As
Dengan berdasar pada keyakinan mazhab Ahlul Bait As dikatakan bahwa para nabi di zaman apapun mereka ilmu yang mereka miliki senantiasa berada diatas dari ilmu yang dimiliki oleh masyarakat pada masa itu di mana tidak satupun dari ulama dan ilmuwan dapat berhadapan dengan mereka dan dapat mengalahkan mereka pada setiap bahasan diskusi dan sejenisnya.
Ilmu yang dimiliki oleh Imam-imam Makzum As memiliki keutamaan dan kelebihan di bandingkan dengan ilmu yang dimiliki oleh ulama dan ilmuwan pada seluruh masa dimana ilmu pengetahuan mereka sama sekali bukan bandingan dengan ilmu yang dimiliki oleh para ilmuwan tersebut.
Keutamaan dari ilmu yang dimiliki oleh para makzumin As adalah bahwa ilmu mereka bukanlah ilmu yang di peroleh dengan cara belajar bahkan ilmu yang mereka miliki adalah ilmu yang merupakan kenikmatan yang di berikan oleh Allah Swt. Dengan demikian ilmu yang dimiliki oleh para makzumin As adalah ilmu yang berasal dari pengetahuan rahasia ilahi dan tentunya pengetahuan jenis ini lebih utama dari pengetahuan yang dimiliki oleh orang lain.
Meskipun riwayat-riwayat terkait dengan ilmu para makzumin As memiliki batasan yang berbeda dan bahasan terkait dengan hal ini akan butuh bahasan yang sangat panjang. Kita dapat mengatakan bahwa sumber perbedaan riwayat terkait dengan hal ini adalah perbedaan tingkatan pengetahuan orang yang disampaikan oleh Imam-imam Makzum As, perbedaan yang di karenakan oleh kemampuan dan kapasitas yang dimiliki oleh orang yang disampaikan. Kami mengatakan bahwa : ilmu yang dimiliki oleh Imam Mahdi As adalah ilmu yang lebih tinggi dari apa yang dimiliki oleh seluruh manusia yang ada di muka bumi karena beliau memiliki seluruh ilmu pengetahuan. Di dalam doa ziarah kepada Imam Mahdi As dikatakan : Innaka haizun kullu ilmin artinya engkau yang memiliki seluruh ilmu pengetahuan.[1]
Di dalam doa ziarah Nudbah juga dikatakan : “ Wahai Ali yasin! Allah memberikan maqam khalifah kepada kalian dan dari ilmu majari akan perintah penghakiman, pengaturan dan perencanaan dari kehendak alam malakut “[2].
Dengan bahasa yang di sampaikan melalui lizan doa seperti yang kami kutip diatas menjelaskan kepada kita bahwa bukan hanya alam kepemilikan ( materi ) yang berada dalam genggaman Imam Mahdi bahkan alam malakut itu sendiri berada dalam cakupan ilmu dan pengetahuan beliau. Dan berdasarkan bahasa dari sebagian riwayat tentang keajaiban-keajaiban pada masa kemunculan Imam Mahdi As dikatakan bahwa beliau juga akan menyempurnakan alam malakut tersebut.
Jadi kebangkitan yang akan di pimpin oleh Imam Mahdi As tidak hanya memiliki sisi dunia materi semata bahkan selain dari alam materi ini beliau juga akan menyempurnakan alam batin yang tidak terlihat sehingga keberadaan makhluk dari alam yang tak terlihat tersebut juga berada dalam naungan cahaya pemerintahan beliau.
Terkait dengan ilmu yang dimililki oleh Imam Makzum As merupakan sebuah bahasan yang sangat menarik akan bab pengetahuan yang dimiliki oleh Ahlul bait As, tentang bagaimana dan batasan dari pengetahuan tersebut di karenakan tidak memiliki hubungan yang cukup selaras dengan tema yang kami angkat pada buku ini menjadikan kami menjauhi bahasan tersebut.
Dengan demikian setiap Imam yang berada pada setiap zaman mengetahui segenap apa yang di miliki oleh manusia pada zaman itu. Setiap ilmuwan pada masa itu dari berbagai macam cabang pengetahuan yang mereka miliki mulai dari industri hingga permasalah-permasalahan ilmiah lainnya haruslah dapat di selesaikan oleh Imam Zaman mereka hal ini di sebabkan karena kesemestian maqam keimamahan dan kepemimpinan ilahi adalah ilmu yang ada pada mereka memiliki keutamaan dan kelebihan dari ilmu yang dimiliki oleh seluruh manusia yang ada dimuka bumi ini dan tentunya hal ini merupakan sebuah keutamaan dari Imam itu sendiri. Dan jika tidak demikian maka yang terjadi adalah dahulunya keutamaan dari yang memberikan keutamaan.
Dari penjelasan di atas maka ilmu yang dimiliki oleh imam Mahdi As adalah ilmu pengetahuan yang senatiasa lebih tinggi dari ilmu dan peradaban sebelum masa kemunculan beliau. Di bawah ini kami mengutip sebuah riwayat dari Imam Ridha As terkait dengan apa yang kami sampaikan sebelumnya: “ Sesungguhnya para nabi dan para Imam As di berikan kesuksesan oleh Allah dan di berikan kepada mereka pengetahuan dari tempat perbendaharaan dan hikmah yang tidak di berikan kepada selain mereka, maka ilmu yang mereka miliki di atas ilmu yang dimiliki oleh orang-orang di zamannya,[3] sebagaimana firman Allah :
“أَفَمَنْ يَهْدي إِلَى الْحَقِّ أَحَقُّ أَنْ يُتَّبَعَ أَمَّنْ لا يَهِدِّي إِلاَّ أَنْ يُهْدى فَما لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ”[4]
Artinya : “Maka apakah orang yang dapat memberi petunjuk kepada kebenaran itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memperoleh petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk? Mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?
Dengan demikian ilmu pengetahuan jika ia berkembang dalam seluruh sisi yang ia miliki maka ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang imam melingkupi seluruhnya dan dapat di katakan sebagai lautan pengetahuan dari yang menampung seluruh tetesan air hujan, seluruh ilmu pengetahun akan hilang jika di bandingkan dengan pengetahuan yang mereka miliki dimana tetesan air hujan sebenarnya berangkat dari lautan itu sendiri.
Sebagaimana yang telah di sebutkan di dalam riwayat bahwa pada masa kemunculan Imam Mahdi As seluruh burhan dan argumentasi akan penuh sesak di bumi ini dan manusia di seluruh bidang kehidupan memiliki argumentasi dan dalil yang benar dari ilmu pengetahuan, sehingga para sahabat Imam Mahdi As mengalahkan musuh-musuh mereka dengan perkataan dan membimbing mereka menuju kebenaran itu sendiri.
Imam Mahdi As dengan perkatan dan penyampaian yang ia berikan kepada manusia saat itu menyeru dan menghidayai manusia sehingga dunia ini penuh dengan pengetahuan dan pandangan yang baru sehingga dengan ini kebenaran menjadi nampak dan kebatilan akan hancur dan hilang dari muka bumi ini. Seluruh keraguan dan kebimbangan yang yang ada dalam diri seorang manusia akan hilang.
Ini adalah sebuah kenyataan yang di bawah oleh Imam Mahdi As dan telah di sampaikan melalui doa-doa ziarah kepada beliau pada awal kelahiran beliau di bulan Syaban. Dikatakan : “ orang-orang dzalim beranggapan bahwa Allah telah membatalkan hujjahnya dan sekiranya bagi kami di berikan izin untuk berkata maka hilanglah segenap keraguan yang ada “[5].
Tentunya dengan hilangnya keraguan dan kebimbangan dalam diri manusia hati akan penuh dengan iman dan keyakinan dan ketika hati penuh dengan iman dan keyakinan maka akan terjadi perubahan kehidupan dan memberikan kesempurnaan bagi kepribadian seseorang.
Catatan Kaki:
[1] Mizabahuh Zair, hal 437, Shahifah Mahdiah, hal 630.
[2] Biharul Anwar , jilid 94, hal 37, Shahifah Mahdiah, hal 571.
[3] Kamalu Ad-Din Wa Tamamun Nimah, hal 670, Ushul Kaafi, jilid 1 hal 202.
[4] Surah Yunus ayat 35.
[5] Al-ghibah, Syeikh Thusi, hal 147.
(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email