Pesan Rahbar

Home » » Putin Membuat ‘New World Order’ Takut Tuhan

Putin Membuat ‘New World Order’ Takut Tuhan

Written By Unknown on Monday, 10 August 2015 | 06:12:00


Oleh : Dr. Kevin Barrett

Setelah referendum kemerdekaan Crimea,  Hillary Clinton mengatakan Presiden Rusia Putin adalah ” Hitler baru.” Zbigniew Brezezinski  mantan Penasihat Keamanan Nasional setuju,  menyebut Putin tidak hanya sebagai Hitler,  tetapi juga preman, pengancaman,  seorang gangster Mafia,  dan Mussolini.  Media mainstream Barat pun menyebarluaskan serangan kekanak-kanakan ini.
Mengapa semua pembuat kebijakan luar negeri Barat begitu takut terhadap Putin ?

Karena Putin tegak melawan agresi Barat – tidak hanya di Ukraina, tetapi juga di Suriah dan Iran.  Barat yang sedang mengacaukan wilayah ini dan negara-negara lainnya adalah  contoh terbaru dari pola agresi mereka yang telah berusia puluhan tahun.  Tujuan jangka panjang mereka adalah : merusakkan semua tradisi dan nilai-nilai negara,  dan menciptakan suatu kediktatoran global  dalam  tatanan dunia baru [New World Order].

Sejak 1953 CIA – MI6  mendorong kudeta di Iran,  Barat menggunakan cara yang sama menggulingkan pemimpin yang sah  yang tidak kooperatif : Pertama mereka sabotase perekonomian negara itu.  Kemudian menyuap perwira militer yang korup dan preman  serta membayar  massa untuk melakukan kekacauan. Berikutnya ( langkah ini opsional ) menghasut kekerasan dengan membayar penembak jitu untuk menembak ke kerumunan –  atau mungkin meledakkan beberapa bom.  Akhirnya mereka,  mengirim unit militer yang korup dan gangster untuk menggulingkan pemimpin yang sah dari sebuah negara, lalu membunuhan atau memenjarakan para pendukungnya,  selanjutnya menjadikan mereka boneka Barat.”

CIA melakukannya  hal itu di Iran  dimana  Perdana Menteri Mossadegh yang terpilih secara demokratis pada tahun 1953,  juga kepada Presiden Indonesia Soekarno pada tahun 1965,  dan Perdana Menteri  Chile Allende pada tanggal 11 September 1973.  Mereka telah melakukan hal yang sama kepada presiden sah Ukraina,  Viktor Yanukovych,  beberapa waktu lalu.  Neocon rezim – perubahan apparatchik Victoria Nuland ( Asisten sekretaris negara AS), mengakui bahwa AS telah menghabiskan lima miliar dolar untuk menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis di Ukraina, dan kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton mendengar rekaman pembahasan tentang “berita” bahwa penembak jitu di Maidan square, merupakan bagian dari kudeta yang disponsori AS.

Orang-orang Ukraina khawatir, kudeta yang disponsori AS bisa berubah cepat menjadi sangat berdarah.

Kudeta CIA tahun 1965 di Indonesia adalah salah satu sejarah holocaust terbesar dalam sejarah. Menurut  ahli sejarah profesor Bradley Simpson dari Univesitas Princeton, seperti yang dikutip dari The Jakarta Globe : “AS dan pemerintah Inggris dengan kekuasaannya melakukan dan meyakinkan tentara Indonesia untuk melaksanakan pembunuhan massal” lebih dari satu juta orang turut melakukan kudeta terhadap Sukarno.  Sebagian besar korban disiksa sebelum mereka dibunuh. Daftar nama-nama orang yang akan disiksa dan dibunuh disediakan oleh CIA untuk preman Indonesia yang mereka pekerjakan. Sementara ditempat inilah Barrack Obama lima tahun tinggal di Indonesia bersama ayah tirinya Lolo Soetoro, yang bekerja untuk para pembunuh massal, Amerika.
Itu benar : ayah tiri Obama adalah seorang pelaku holocaust.

Pada tahun 1971,  setelah kudeta CIA di Chili,  antek Amerika Pinochet membunuh 3.000 orang dan 30.000 disiksa.  Tindakan ini sepenuhnya didukung oleh sponsor Pinochet Amerika, yang terlatih dan membayar preman untuk penyiksaan.

Pembantaian di Suriah,  juga adalah sebagai satu lagi upaya kudeta yang disponsori AS.

NWO yang dimotori  Amerika dan sekutu Baratnya telah membunuh puluhan juta dalam kudeta ini, intervensi, kampanye destabilisasi, dan perang dideklarasikan. Menurut André Vltchek dan buku Noam Chomsky Tentang Western Terorisme, jumlah yang tewas lebih dari 50 juta sejak Perang Dunia II.  Jika kita menambahkan ini dengan jumlah orang yang disiksa,  dipenjara,  dipaksa mengungsi,  atau yang hidupnya hancur oleh terorisme Barat,  jumlah korbannya bisa mencapai ratusan juta.

Hari ini , para teroris Amerika dan sekutunya NATO  tampak kurang tertarik untuk membuat pemerintah boneka tetapi lebih tertarik melakukan kekacauan. CIA-NATO mengkudeta Gaddafi untuk menghancurkan Libya sebagai negara dan bangsa yang modern.  Bendera palsu teror yang didukung Barat di Irak telah menceraiberaikan negara itu. Suriah sedang dihancurkan oleh militan yang didukung Barat untuk menggulingkan Assad.  Venezuela juga sedang tidak stabil oleh upaya kudeta yang didukung CIA.

Singkatnya,  New World Order – sebuah kelompok bayangan oligarki perbankan global yang bertekad untuk membangun kediktatoran dunia – mencoba untuk menggulingkan setiap pemimpin di bumi yang menolaknya. Presiden Rusia Putin menolak, itulah sebabnya mengapa mesin propaganda Barat menyebut namanya.

Perlu dicatat bahwa Rusia dan Iran – dua negara yang paling berhasil menolak perubahan rezim NWO – yang melakukannya atas nama Tuhan.

Menurut intelektual Katolik E. Michael Jones, Revolusi Iran 1979 adalah awal reaksi global melawan perusakan sekularisme terhadap nilai-nilai tradisional.  Seperti tahun 1980 pemilihan Ronald Reagan yang (didorong oleh revolusi seksual yang menjijikan di Amerika ) dan munculnya gerakan Solidaritas Polandia (yang menentang ateisme komunis), pendirian Republik Islam Iran adalah peristiwa penting yang menandakan berakhirnya gelombang  sekularisme  dan ateisme abad ke-20, dan sebagai kebangkitan agama tradisional.

Presiden Putin menikmati popularitas besar di Rusia karena pembelaannya pada nilai-nilai keagamaan tradisional. Dalam pidato kenegaraaan Desember lalu, Putin mengatakan : “Banyak negara-negara Euro- Atlantik sudah tercabut dari akarnya,  termasuk  didalamnya nilai-nilai Kristen… Kebijakan yang argumentatif perlu dalam pendekatan dalam banyak hal, keluarga besar, seks sesama jenis, iman kepada Tuhan dan percaya pada setanisme.”

Setanisme yang Putin katakan adalah sebagai teguran dan itu menunjuk pada elit New World Order, yang meskipun mereka mendorong untuk memerangi sekularisme pada masyarakat,  tetapi kenyataannya mereka merusak.

NWO  bertentangan dengan agama dan tradisi neokonserfatif (Rusia dan Iran). Teroris Gladio Michael Ledeen [neokonserfatif zionos, pent) menjelaskan : “Destrukif  kreatif adalah sebutan kami, baik di dalam atau di luar negeri,   Kami meruntuhkan orde lama setiap hari,  dari bisnis,  ilmu pengetahuan,  sastra,  seni,  arsitektur,  politik dan hukum .. kita harus menghancurkan mereka untuk memajukan misi sejarah kita.”

Putin menghentikan New World Order  yang akan melakukan “destruksi  kreatif” di Suriah dan Ukraina.  Dia adalah bagian dari koalisi yang berkembang menentang NWO – bukan hanya tradisionalis agama,  tetapi juga kekuatan anti-globalisasi progresif, termasuk Hugo Chavez yang terinspirasi oleh anti-imperialis di Amerika Latin.

Kami menghadapi sebuah perjuangan epik antara mereka yang mendukung nilai-nilai sakral seperti keadilan dan kecukupan dengan mereka yang ingin menghancurkan semua nilai-nilai.
Semoga Tuhan memberkati Presiden Putin,   yang telah menempatkan rasa takut akan Tuhan ke dalam New World Order.

(PressTV/AM/IR/MAHDI-NEWS/ABNS)

Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: