Dirilis oleh Al-Jazirah, kelompok teroris Daʻisy menyatakan bertanggung jawab atas peledakan masjid warga Syiah di Shanʻa yang terjadi pada Hari Raya Idul Adha lalu.
Dalam sebuah pernyataan Daʻisy yang dirilis oleh sebuah situs internet, seorang militan bernama Abu ‘Amr al-Hadidi mengenakan sabuk bom bunuh diri dan meledakkan diri di Masjid Raya al-Bulaili Shanʻa. Peledakan teroris ini telah menelan korban sebanyak 25 orang gugur dan puluhan orang yang lain luka-luka.
Hanya saja, menurut pengakuan kantor berita yang berada di bawah kontrol Syiah Hautsi, jumlah korban yang gugur hanya 10 orang dan jumlah korban yang terluka sebanyak 20 orang.
Menurut kesaksian para saksi mata, sebelum aksi teroris bom bunuh terjadi, sebuah bom telah meledak terlebih dahulu di dalam masjid.
Adnan Khalid menjelaskan, pelaku meletakkan bom-bom yang diperlukan di dalam sepatu dan pakaian yang ia kenakan.
Khalid menemukan sebuah bom di dalam sepatu dan bahan peledak di pakaian yang digantung di WC. Bom-bom ini tidak meledak. Akan tetapi, bom ketiga yang diletakkan di dalam masjid berhasil diledakkan.
Ini bukanlah aksi teroris pertama yang diakui oleh kelompok teroris Daʻisy. Di permulaan September ini, mereka telah meledakkan masjid warga Syiah Zaidiyah di Shanʻa yang telah menelan korban sebanyak 32 orang gugur dan 92 orang luka-luka.
Peledakan masjid warga Syiah Kuwait dan Arab Saudi yang dilakukan oleh para militan Daʻisy juga menelan korban sebanyak 142 orang gugur.
Universitas al-Azhar Mesir dalam sebuah pernyataan tertulis mengecam aksi teroris yang telah menimpa Masjid al-Bulaili tersebut.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email