Ibadah Haji Ritual Membangun Kepribadian

Imam Jum’at Zahedan, salah satu kota di Iran, menjelaskan peran penting ibadah haji sebagai pembangun karakter dan kepribadian manusia.

Ayatullah Abbasali Sulaimani wakil Wali Faqih dan Imam Jum’at di Zahedan dalam khutbah jum’atnya kemarin menyampaikan ungkapan bela sungkawanya terkait meninggalnya Ayatullah Khaz’ali. Beliau berkata, “Beliau adalah tokoh yang sangat berjasa dalam revolusi Islam dan kehilangan beliau artinya kehilangan hal yang sangat berharga bagi negeri ini. Hauzah-hauzah Ilmiah seluruh Iran sangat merasa kehilangan atas kepergian beliau.”

Ia menyatakan, “Almarhum Ayatullah Khaz’ali adalah sahabat sejati Imam Khumaini dan pendukung Wali Faqih Ayatullah Khamenei. Beliau tidak pernah melewati garis-garis merah Wilayatul Faqih. Beliau selalu menempatkan dirinya di jalur Wilayatul Faqih sesuai yang diperintahkan.”

Ayatullah Sulaimani dalam khutbahnya menjelaskan pentingnya ritual ibadah haji sebagai tameng manusia atas godaan setan. Menurut beliau ibadah haji adalah pembangun kepribadian manusia sehingga manusia menjadi hamba Allah swt yang lebih kokoh imannya dan teguh tak terombang ambing godaan setan.

Menurut beliau, hamba-hamba pilihan Allah swt di hari Arafah benar-benar melepaskan dirinya dari bisikan hawa nafsu. Beliau menyatakan, “Hari Arafah adalah hari bermunajat, hari kearifan dan pendekatan diri kepada Tuhan. Hari Arafah adalah salah satu hari besar Ilahi, karena hamba Allah swt yang mendekatkan diri di hari itu bakal mendapat kemuliaan tiada tara.”

Beliau menambahkan, “Iblis dan setan di hari Arafah dikekang dan tak bisa berbuat apa-apa. Oleh karena itu di hari ini kita bisa lebih mendekatkan diri kepada-Nya.”

(Shabestan/ABNS)