Berapa banyak dari kita yang tahu persis bahwa Air Susu Ibu (ASI) itu ‘hidup’ dan terus berubah bersesuaian seiring perkembangan bayi, serta tak ada hubungan atau ketergantungan pada apa yang dimakan sang ibu?
Pakar laktasi dr Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM menjelaskan ASI diproduksi oleh tubuh ibu dengan kandungan nutrisi tepat yang dibutuhkan oleh bayi. Makanya tak berlebihan jika ASI disebut makanan terbaik bagi bayi.
“ASI itu hidup tidak pernah tidak berubah. Komposisi ASI hari ini dengan komposisi ASI besok nggak sama, dia bukan bergantung apa yang dimakan ibu tapi kebutuhan tumbuh kembang bayi hari itu,” ujar dr Utami di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (14/1/2017).
Sementara susu formula dibuat sedemikian rupa oleh manusia sehingga tentu saja kandungannya disamakan. Karena itulah menurut perempuan yang akrab disapa dr Utami ini, susu formula tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi.
Penegasan dr. Utami, ternyata sejalan dengan pembuktian yang dilakukan oleh seorang ibu bernama Jansen Howard.
Awalnya, berbekal rasa penasaran mendengar info bahwa ASI itu hidup, terus berubah layaknya kehidupan bayi yang terus bertumbuh, Howard lalu mencoba melihat ASI melalui mikroskop.
Jika setiap orang sudah biasa melihat wujud ASI, makanan bayi yang juga disebut cairan emas berwarna putih susu atau kadang warnanya agak bening dalam kehidupan sehari-hari ini dengan mata telanjang, lalu bagaimana kira-kira penampakan ASI kalau dilihat menggunakan mikroskop?
Inilah yang dilakukan Howard. Ia sengaja melihat ASI di bawah mikroskop ketika anaknya yang masih bayi sedang sakit. Howard mengatakan ia kembali teringat pernah mendengar bahwa komposisi ASI benar-benar berubah secara konstan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan bayi.
“Seperti ketika mereka sakit, ASI jadi penuh dengan antibodi yang disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan anak,” kata Howard seperti dilaporkan Huffington Post.
Akhirnya, video bagaimana ASI ketika diteropong di bawah mikroskop, diunggah Howard di akun Facebook-nya. Dalam keterangan video, ia menulis bahwa sang ayah adalah mikroskopis darah. Melalui bantuan sang ayah, Howard tahu bagaimana setetes ASI ketika dilihat di bawah mikroskop.
“Hai teman! Ini sungguh luar biasa! Inilah cairan emas hidup yang kita sebut ASI ketika bergerak! Ayah saya adalah mikroskopis darah dan ini satu tetes ASI saya di bawah mikroskopnya. Ini luar biasa dan ini hidup untuk menyesuaikan dengan apa yang bayi saya butuhkan. Benar-benar menakjubkan!” tulis Howard dalam video berdurasi 31 detik itu.
Dalam video tersebut, terlihat komposisi ASI berupa titik-titik yang terdiri dari inti dan lapisannya yang tampak bening bergerak-gerak. Sejak diunggah pada 7 Januari lalu, video ini sudah dilihat lebih dari 1,6 juta kali. Sebanyak 14 ribu netizen pun membagikan emotikon like, love, dan gasp.
“Ini amat luar biasa dan terlihat alami,” demikian bunyi salah satu dari 2.355 komentar yang mampir di video Howard. Mayoritas, netizen takjub dengan apa yang terjadi pada tetesan ASI. Sampai saat ini pun video itu sudah dibagikan lebih dari 13 ribu kali.
Sampai disini, mungkin kita baru sadar, bahwa betapa Maha Besar Allah dan betapa tak terhingga kasih-sayang dan kelembutan-Nya kepada makhluk-makhluk kecil tak berdaya yang baru datang ke dunia, yakni para bayi. Mungkin karena itulah sampai-sampai ditegaskan di dalam Al-Qur’an bahwa kewajiban menyusui bagi seorang ibu disebutkan hingga 2 tahun lamanya. Boleh jadi agar si bayi benar-benar mendapatkan asupan gizi yang tak hanya cukup, tapi juga tak tertandingi oleh bahan makanan lain, khususnya aneka susu olahan yang dibuat manusia.
Kenapa tak tertandingi? Apa saja zat-zat penting yang terkandung dalam ASI?
Dikutip dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), disebutkan bahwa ASI mengandung air 87,5 persen. Sementara kandungan nutrisi dalam ASI yakni:
1. Karbohidrat.
Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa dalam ASI hampir 2 kali lipat dibanding laktosa pada susu sapi atau susu formula.
2. Protein.
Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein yang terdapat di susu sapi. Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri dari protein whey dan kasein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi.
3. Lemak.
Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi.
4. Karnitin.
Karnitin mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh. ASI mengandung kadar karnitin yang tinggi terutama pada 3 minggu pertama menyusui.
5. Vitamin A, D, E, K, serta vitamin yang larut dalam air.
6. Mineral.
*****
Allah berfirman, ”Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl:18).
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?” (QS. Ar-Rahman:13)
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email