Pesan Rahbar

Home » » Begini Kondisi Tanah yang Sebabkan Ketum PBNU Jadi Sasaran Fitnah

Begini Kondisi Tanah yang Sebabkan Ketum PBNU Jadi Sasaran Fitnah

Written By Unknown on Monday 16 January 2017 | 14:19:00


Berita palsu atau hoax yang beberapa waktu lalu meluncur deras dari grup-grup sosial media warga NU adalah, bahwa Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj menjadi perantara penjual tanah, yang dijanjikan untuk dibangun Islamic Center tetapi kemudian dijual untuk dibangun sebuah seminari. Dibeli sangat murah kemudian dijual dengan harga sangat mahal.

Akun twitter @Netizen_NU, akun netizen NU yang sudah mendapat verifikasi centang biru dari twitter, artinya akun yang dikelola secara resmi dan telah lolos verifikasi Twitter, mengunggah sebuah foto tanah yang dikabarkan telah berdiri di atasnya bangunan seminari tersebut. Akun ini dikelola oleh para netizen NU yang prihatin dengan maraknya hoax di media digital. Mereka baru-baru ini menyelenggarakan pertemuan di gedung PBNU.

Dari foto yang diunggah @Netizen_NU, ternyata tanah itu masih berupa kebun berpagar bambu renggang yang lokasinya di pinggir jalan. Kebun tersebut terlihat rimbun, salah satu foto juga menunjukkan rimbunan bambu. Satu foto lainnya dari jarak yang cukup jauh menunjukkan sebuah bangunan rumah di seberang kebun tersebut. Sama sekali belum ada seminari atau gereja sebagaimana hoax yang tersebar ke mana-mana.

Di foto ujung kanan bawah, tampak H Denny M Syaifullah, pembeli tanah tersebut, dengan seseorang. Belum teridentifikasi dengan pasti siapa orang tersebut, tetapi diperkirakan adalah H Qosim, sang pemilik tanah, karena informasi dari salah seorang pengurus PBNU baru-baru ini, H Denny M Syaifullah akan pergi ke Malang untuk membantu menuntaskan masalah ini. H Denny juga sudah membuat surat pernyataan di atas materai bahwa tanah yang dibelinya sama sekali tidak ada kaitan dengan KH Said Aqil Siroj.

Sebelumnya, Luthfi Abdul Hadi, warga Malang yang menuduh Kiai Said sebagai mekelar tanah, sudah mengaku bersalah dan meminta maaf.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: