Saat memberikan sambutan dalam acara Natal Nasional Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang diadakan di Aula Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Sabtu (14/1/2017), Wakil Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Taher Ibrahim Abdallah Hamad mengatakan bahwa umat Muslim dan Nasrani di Palestina hidup berdampingan secara damai. Dalam setiap hari raya masing-masing agama, kata dia, rakyat Palestina saling mengunjungi dan membantu persiapan hari raya.
Selain Taher, hadir juga Gubernur Kalimantan Timur H. Awang Faroek Ishak, Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kempora Faisal Abdullah, para kaum dan perwakilan Pengurus Nasional Kelompok Cipayung Plus.
“Saat hari raya umat Muslim, kota-kota Palestina dihiasi dengan ornamen Idul Fitri, dan sebaliknya, saat hari raya umat Kristen, Palestina dihiasi dengan ornamen Natal. Rakyat Palestina hidup dalam harmoni dan saling menghargai. Namun, konflik dan peperangan mengganggu keharmonisan itu,” ujar Taher.
Dalam sambutannya, Taher juga mengucapkan terima kasih untuk dukungan penuh pemerintah dan rakyat Indonesia, baik yang beragama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha serta Konghucu. Menurutnya, Indonesia selalu berkomitmen membantu Palestina, Indonesia adalah sahabat Palestina.
“Saya juga mengucapkan selamat hari Natal dan Tahun Baru kepada umat Kristen Indonesia. Di Palestina, penduduk Islam dan Kristen sama-sama merayakan Natal,” ungkap dia.
“Pesan saya, Indonesia harus bersatu tanah, juga manusianya. Indonesia harus menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama sehingga perdamaian dapat selalu hadir di tengah masyarakat,” kata Taher menambahkan.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI, Sahat Martin Philip Sinurat mengapresiasi kehadiran Taher Ibrahim Abdallah Hamad dalam acara Natal Nasional tersebut. Apalagi, kata dia, Taher menyampaikan pesan perdamaian mengenai pentingnya menjaga kerukunan di tengah keberagaman bangsa.
“Bulan lalu GMKI bertamu ke kantor Dubes Palestina di Jakarta. Mr Taher menceritakan kehidupan masyarakat Palestina di mana orang Islam, Kristen, dan agama lainnya dapat hidup berdampingan dalam damai. Beliau berpesan Indonesia juga harus menjaga kerukunan dan perdamaian, yang diwarisi dari nenek moyang,” kata Sahat.
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email