Pemerintah Indonesia akan menelusuri alasan askar mengarahkan jemaah berbelok kiri ke Jalan 223 sehingga mereka harus melintasi Jalan 204 ketika hendak menuju jamarat. Jalan 204 merupakan lokasi terjadinya insiden jamaah berdesak-desakan pada Kamis 24 September 2015 pagi.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan keterangan korban asal Indonesia yang menyebutkan askar mengarahkan jemaah ke jalan yang berbeda harus ditelusuri.
“Sebab jalur kita adalah yang lurus sesuai dengan peta dan warna hijau,” kata Lukman, ketika berbincang dengan jemaah dari Kelompok terbang (Kloter) JKS 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi, Jumat 25 September 2015 malam sebagaimana dikutip dari kemenag.go.id.
Jalur yang seharusnya dilintasi jemaah Indonesia, yaitu Jalan King Fahd. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah memberikan peta kepada jemaah. Warna hijau menunjukkan jalur yang harus dilintasi oleh jemaah menuju jamarat. Jalur tersebut juga sesuai dengan pengaturan yang diberlakukan oleh Pemerintah Arab Saudi.
Karena itu, Lukman menyatakan pemerintah perlu menggali dan mencari tahu alasan askar atau pihak keamanan Arab Saudi mengarahkan jamaah Indonesia yang hendak menuju Jamarat ke lokasi yang berbeda.
“Ini yang sedang kita dalami,” kata dia.
Jumat malam, Menag mengunjungi jemaah dari KloterJKS 61 di Maktab 7, Mina Jadid, Arab Saudi. Dia mendengarkan curahan hati jemaah yang menjadi korban insiden di Jalan 204, Mina. Menag juga menyampaikan duka cita mendalam kepada jemaah yang keluarganya wafat karena kejadian itu.
“Semoga khusnul khotimah. Mereka yang berpulang kondisi yang sangat baik. Di Tanah Suci dan hendak beribadah. Saya harapkan keluarga mengikhlaskan,” kata dia.
Menag menyatakan upaya pemerintah untuk perbaikan layanan penyelenggaran haji di Arab Saudi tidak akan berhenti. Pemerintah Indonesia akan menyampaikan kepada Arab Saudi untuk menyelesaikan persoalan seperti di Jalan 204 Mina.
(Satu-Islam/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email