Sekjen Majma’ Jahani Taqrib Mazahib Islam (Forum Dunia Kedekatan Mazhab-mazhab Islam) dengan menjelaskan bahwa ukhuwwah (persaudaraan) adalah sebuah nikmat Ilahi, mengungkapkan, kewajiban kita adalah mengikuti apa yang telah dikatakan oleh Al-Quran tentang ukhuwwah.
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari situs Majma’ Jahani Taqrib Mazahib Islam, pertemuan para ulama Pakistan dengan Ayatullah Syaikh Muhsin Araki, Sekjen Majma’ Jahani Taqrib Mazahib Islam diselenggarakan pada Jumat malam di hotel Marriott, Islambadab.
Sejumlah ulama terkemuka Pakistan, seperti Abul Khair Zubair, Ketua Dewan Solidaritas Islam Pakistan; Liaqat Baloch, Sekjen Jamaah Islam Pakistan; Ashif Qadhi, Anggota Dewan Solidaritas Islam Pakistan; Tsaqib Akbar, Wakil Dewan Solidaritas Islam Pakistan dan Khalid Mahmud Abbas salah seorang anggota Dewan Solidaritas Islam Pakistan hadir dalam pertemuan tersebut.
Ayatullah Araki dalam pertemuan ini mengungkapkan, asas Islam terangkum dalam tiga kalimat, dan itu adalah makrifah kepada Allah dan Rasul, mencintai Allah dan Rasul serta menta’ati Allah dan Rasul.
“Jika tiga pokok ini terealisasi, maka masyarakat Islam akan terwujud, yaitu masyarakat ini memiliki satu ayah dan selainnya adalah semua saudara dan saudari. Yakni jika makrifah, kecintaan dan ketaatan terealisasikan, maka ukhuwwah Islam akan terealisasikan,” imbuhnya.
Sekjen Majma’ Jahani Taqrib dengan menjelaskan bahwa ruh dan jiwa membentuk ketaatan seorang mukmin dari satu perintah, mengungkapkan, perbuatan setiap orang dengan perintah satu Tuhan, yaitu Tuhan Ya Huwa atau Allah, jika perintah adalah perintah Allah, maka akan muncul suatu jiwa dalam diri mukmin, dimana jiwa ini terlahir dari perintah Rasulullah.
“Adapun yang diimbaukan oleh Majma’ Jahani Taqrib Mazahib Islam adalah kita kembali kepada Allah dan Rasul-Nya,” ungkap Ayatullah Araki.
Dia menjelaskan apa yang terjadi dalam dunia Islam sekarang ini adalah hal yang sudah diperingatkan oleh beliau. “Kita tidak semestinya melakukan kondisi semacam ini terjadi dalam dunia Islam dan semestinya kita harus menjauhkan dunia Islam dan umat Islam dari perpecahan dan konflik,” ucapnya.
Sekjen Majma’ Jahani Taqrib dengan menjelaskan bahwa ukhuwwah adalah sebuah nikmat Ilahi, mengungkapkan, kewajiban kita adalah mengikuti apa yang ada dalam Al-Quran tetang ukhhuwwah.
“Pakistan adalah sebuah negara besar, dan para ulamanya dapat melakukan kinerja yang sangat besar dalam bidang perealisasian persatuan dan pendekatan antar umat Islam,” tambah Ayatullah Araki.
Sekjen Majma’ Jahani Taqrib menegaskan, kenapa PBB harus ikut campur guna menyelesaikan problem negara-negara Islam, negara-negara Islam harus menyelesaikan problem mereka di kalangan diri mereka sendiri dan dengan menciptakan sebuah komite maka akan menghilangkan problem dan konflik yang ada di kalangan negara-negara Islam.
Di penghujung dia menegaskan, Majma’ Jahani Taqrib memiliki kesiapan tersebut, yaitu kerjasama dengan Dewan Solidaritas Pakistan dan populasi lainnya di negara ini tentang persatuan dan pendekatan.
Dalam kelanjutan pertemuan, para ulama lainnya yang hadir mengetengahkan pembahasan tentang urgensitas persatuan dan demikian juga solusi menciptakan persatuan.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email