Imam Masjidul Aqsa Syekh Salahuddin Abu Arafa melontarkan kecaman pedas terhadap koalisi Arab pimpinan Arab Saudi karena alih-alih berperang demi membela Palestina, terutama tanah suci Masjidul Aqsa, mereka malah menggunakan senjata dan harta kekayaannya untuk menebar kematian di Yaman.
“Masjidul Aqsa lebih patut dibela dalam setiap peluru yang dilepaskan dan setiap pesawat yang diterbangkan ... Kami melihat kalian (koalisi Arab) dan mendengar gelegar rudal dan deru pesawat tempur kalian, sementara pesawat tempur Yahudi membakar tubuh-tubuh kami dan menyalakan darah kami dengan api di Gaza dan sekitar Gaza,” katanya, sebagaimana dilansir Yemennow (Yaman Al-An), Al-Alam, Dhamarnews dan lain-lain, Ahad (29/11).
Imam Masjidul Aqsa menyoal, “Kami melihat kalian dan bertanya kepada siapapun yang memiliki jet tempur dan tank, di mana kalian ketika Yahudi membantai kami? Di mana kalian ketika Yahudi membunuhi anak-anak kami di Masjidul Aqsa? Kami melihat, mendengar dan akan memberikan kesaksian yang merugikan kalian di dunia dan di akhirat. Mana para jantan (koalisi Arab) itu? Mana harta kekayaan dan senjata (mereka)?”
Dia mengingatkan, “Saya tidak tahu apakah ‘tahanlah tanganmu (dari berperang melawan Israel)’ merupakan nasihat Allah dan rasul-Nya? ... Pesawat-pesawat dan rudal-rudal yang digunakan untuk membom Yaman seharusnya digunakan untuk membom kaum Zionis dan membebaskan Masjidul Aqsa yang diberkahi.”
Dia menambahkan, “Ketahuilah bahwa mayoritas umat Islam mengetahui bahwa seandainya hal itu adalah untuk kebaikan umat Islam maka Masjidul Aqsa dan Baitul Maqdis seharusnya lebih layak (dibela) pada setiap peluru ditembakkan, setiap pesawat tempur yang diterbangkan, dan setiap darah yang ditumpahkan. Semua orang mengetahui hal ini.”
Lebih lanjut dengan nada lirih dan pilu Abu Arafa bertutur, “Ketika pesawat-pesawat itu terbang dan rudal-rudal itu dijatuhkan ke Yaman, kami tahu dan kami berangan-angan (alangkah baiknya) seandainya semua itu digunakan untuk menolong kami dan menolong para janda Palestina. Namun kami memiliki Allah, kami memiliki Allah, kami memiliki Allah. Ini adalah ujian bagi manusia dan cobaan bagi kami. Kami memohon kepada Allah supaya Dia mencatat kami sebagai orang yang teguh, orang yang bersabar dan orang yang selamat.”
Abu Arafa merasa prihatin karena ada negara-negara Islam yang membunuhi orang-orang Islam di sebuah negara Islam.
“Kami sudah bernasihat kepada orang-orang, dan kami sudah bernasihat kepada umat Islam. Yang terjadi hanyalah kesengsaraan demi kesengsaraan. Ya Allah, berkahilah kami di negeri Syam (Suriah dan Palestina) kami. Ya Allah berkahilah kami di negeri Yaman kami,” pungkasnya.
(Liputan-Islam/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email