Pernyataan Donald Trump, kandidat presiden Amerika dari Kubu Republik, yang ingin menutup seluruh masjid memancing protes seorang wanita berhijab. Ia melancarkan protes ini dengan mengenakan bendera Amerika sebagai hijab.
Menurut laporan Dar Al-Hayah, wanita pemrotes ini adalah Shaba Ahmad Ali, salah seorang aktifis wanita muslim Amerika. Ia melontarkan protes tersebut ketika tampil di layar kaca Fox news.
Shaba Ahmad merupakan salah satu aktifis di Koalisi Republikan Muslim. Menurutnya, pernyataan Trump tersebut sangat mengenaskan kalbu.
“Kami pergi ke masjid untuk mengerjakan salat. Pernyataan Trump ini sangat mengkhawatirkan dan menghina hak-hak konstitusional untuk kebebasan keyakinan,” ujar Shaba.
Shaba melanjutkan, “Jika satu atau orang pengikut Kristen melakukan kejahatan, maka mereka tidak pernah pernah mengeluarkan pernyataan untuk menutup seluruh gereja? Masjid sama sekali tidak memiliki hubungan dengan terorisme.”
Ketika diprotes mengapa mengenakan bendera Amerika sebagai hijab, Shaba menegaskan, “Saya adalah seorang warga Amerika dan merasa bangga dengan ini. Dengan mengenakan bendera ini, saya ingin menunjukkan kecintaan saya kepada negara saya.”
Shaba menekankan, masyarakat muslim ingin hidup dengan penuh kedamaian. Tindakan-tindakan teroris Daʻisy tidak ada hubungan sama sekali dengan Muslimin dunia. Jangan Muslimin ditekan di Amerika lantaran aksi-aksi mereka.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email