Warga setempat melihat sebuah kendaraan yang dibakar pada tanggal 6 Oktober, 2015, sehari setelah ledakan bom mobil mematikan di daerah sibuk di Hosseiniyah, utara Baghdad, Irak. (Foto: AFP)
PBB mengatakan hampir 1.000 orang tewas akibat kekerasan di Irak pada bulan Desember 2015.
Misi Bantuan PBB untuk Irak, yang dikenal sebagai UNAMI, mengatakan dalam pernyataannya hari Jumat (1/1/16) bahwa kekerasan pada bulan Desember 2015 merenggut nyawa 980 warga Irak, naik dari 888 pada bulan sebelumnya.
Misi itu mengatakan 506 orang yang tewas pada bulan Desember adalah warga sipil dan korban lainnya adalah pasukan keamanan dan paramiliter, serta Tentara Peshmerga yang membantu angkatan bersenjata Irak dalam memerangi teroris. Dilaporkan 1.244 warga sipil terluka dalam rentang waktu yang sama.
Baghdad adalah provinsi yang terkena dampak terburuk dengan 261 orang tewas, diikuti oleh provinsi Niniwe dengan 68 orang, kata pernyataan itu, menambahkan bahwa beberapa 124 warga sipil juga tewas di provinsi Anbar, di Irak barat di mana pasukan Irak terlibat bentrokan sengit dengan teroris Takfiri ISIS.
Namun PBB mengatakan, bahwa jumlah itu tidak bisa sepenuhnya menjelaskan jumlah korban di Anbar, karena situasi di lapangan belum stabil dan bantuan medis masih terganggu.
Pada tanggal 28 Desember, pejuang militer dan sukarelawan Irak menyatakan bahwa mereka telah merebut kembali ibukota provinsi Anbar, Ramadi, meskipun laporan kemudian mengatakan beberapa daerah di kota masih di bawah kendali ISIS.
Perdana Menteri Haider al-Abadi mengatakan pembebasan Ramadi akan membuka jalan bagi pasukan serangan Irak ke kota Mosul, ibukota Nineveh, yang telah berada di bawah kendali ISIS sejak musim panas 2014. Abadi mengatakan 2016 akan menjadi tahun terakhir bagi ISIS di Irak.
Sumber Irak mengatakan lebih dari 21.000 orang, termasuk sekitar 15.000 warga sipil tewas dalam pertempuran dan serangan di seluruh negeri pada tahun 2015, menambahkan bahwa lebih dari 14.000 orang terluka dalam kekerasan itu.
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email