Syaikh Hisam Al-‘Ailani, imam Masjid Al-Ghufran di kota Shaida, selatan Lebanon, mengecam eksekusi Arab Saudi atas Syaikh Nimr Al-Nimr beserta 47 orang yang lain.
Al-‘Ailani menekankan, tindak eksukusi ini menunjukkan bahwa Al Sa‘ud tidak memahami bahaya dari eksekusi ini. Mereka tidak paham bahwa tindakan ini akan menciptakan sebuah fitnah mazhab di kawasan ini.
“Sangat disayangkan, ketika para ulama dan tokoh dunia sedang berupaya mewujudkan persatuan untuk membasmi kelompok teroris Da‘isy, para petinggi Saudi malah melakukan sebuah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan sangat keji. Rezim ini harus paham bahwa eksekusi Syaikh Al-Nimr akan menanamkan pengaruh negatif atas persatuan Islam,” ujar Syaikh Al-‘Ailani.
Sekarang, lanjut Syaikh Al-‘Ailani, persatuan Islam sedang menghadapi bahaya. Kita harus memelihara persatuan ini, karena inilah satu-satunya senjata kita melawan setiap fitnah.
Sebelum ini, ketika pidana eksekusi Syaikh Al-Nimr disahkan, Syaikh Al-‘Ailani meneriakkan bahwa keputusan ini akan menyulut perang dan fitnah mazhab.
Pada tanggal 15 Oktober 2015 lalu, sebuah pengadilan Arab Saudi mengeluarkan pidana eksekusi atas Ayatullah Syaikh Al-Nimr dengan tuduhan palsu “menyulut fitnah di negara”. Proses pengadilan pun berjalan tanpa ia diberi kesempatan untuk menyatakan pembelaan diri.
Ayatullah Syaikh Al-Nimr ditangkap oleh pihak keamanan Arab Saudi pada tanggal 8 Juli 2012 setelah mobil yang ia tumpangi ditembaki dan ia pun terluka parah.
(Al-‘Ahd/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email