Seorang wakil Syiah di parlemen Iraq berpendapat, “Dieksekusinya Syaikh Nimr bisa jadi taktik Arab Saudi untuk menyulut perang dan perpecahan antara Syiah dan Ahlu Sunah.”
Muhammad Al-Sahyud wakil Syiah di parlemen Iraq saat diwawancarai oleh wartawan Al-Sumaria mengenai berita dieksekusinya Syaikh Nimr Al-Nimr mengatakan, “Dieksekusinya Syaikh Nimr bisa jadi taktik Arab Saudi untuk menyulut perang dan perpecahan antara Syiah dan Ahlu Sunah.”
“Al Sa’ud ingin melihat ramainya pertikaian antara sesama saudara Syiah dan Ahlu Sunah,” tambahnya.
Salim Syauqi, wakil partai majelis tinggi Islam Iraq juga mengatakan, “Eksekusi syaikh Nimr adalah keputusan yang dengan sengaja diandalkan untuk menyulut api pertumpahan darah dan pertikaian Suni dan Syiah.”
Ia menambahkan, “Rezim Arab Saudi adalah rezim diktator yang tidak akan pernah berhenti berbuat zalim terhadap siapapun yang menentang mereka.”
Sebagaimana yang dilansir Reuters, saudara Syaikh Nimr, yakni Muhammad Nimr, mengatakan, “Kami keluarga Syaik Nimr merasa terpukul atas kejadian ini namun kami berharap seperti apapun respon dunia, semuanya harus tetap berdamai.”
Muhammad Nimr menambahkan, “Warga Syiah di Qathif, sebuah kota di Saudi dengan penduduk mayoritas Syiah, juga merasa terpukul dengan tersebarnya kabar tersebut.”
(Reuters/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email