Putra Raja Salman bin Abdulaziz, Mohammed bin Salman. (Foto: AP)
Deputi Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman yang merupakan Putra Raja Saudi Salman bin Abdulaziz, menolak jika Saudi harus berperang dengan Iran. Alasannya, perang dengan Iran akan menjadi awal dari bencana.
Menurut Menteri Pertahanan Saudi itu, Riyadh tidak akan membiarkan perang dengan Iran terjadi. Pernyataan Mohammed itu muncul dalam wawancaranya dengan majalah Inggris, The Economist pada hari Kamis.
”Ini adalah sesuatu yang kita tidak ingin lihat sama sekali, dan siapa pun yang mendorong ke arah (perang dengan Iran) itu adalah seseorang yang tidak waras,” katanya.
“Ini akan mencerminkan sikap sangat kuat pada seluruh dunia. Pasti kita tidak akan membiarkan hal seperti itu,” lanjut wakil pewaris takhta Kerajaan Arab Saudi itu.
Sementara itu, Garda Revolusi Iran memperingatkan bahwa Arab Saudi akan segera runtuh jika terus mengejar kebijakan destabilisasi di kawasan regional. Peringatan itu disampaikan Wakil Kepala Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Hossein Salami, di tengah memanasnya ketegangan kedua negara.
Keputusan Saudi mengeksekusi 47 orang termasuk ulama Syiah terkemuka, Nimr Baqir Al-Nimr, pada Sabtu lalu memicu kemarahan massa di Iran yang membakar dan menyerang kantor Kedutaan Besar Saudi di Teheran dan Konsulat Saudi di Mashhad. Saudi merespon dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Langkah Saudi diikuti sekutunya, Bahrain, Sudan dan Djibouti.
”Kebijakan rezim Saudi akan memiliki efek domino dan mereka akan terkubur di bawah longsoran salju yang mereka ciptakan,” kata Jenderal Salami. ”Jika Saudi tidak memperbaiki jalan mereka, rezim mereka akan runtuh di tahun-tahun mendatang,” katanya lagi.
(Sindo-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email