Even Musabaqah Internasional Qur’an ke 33, Muhammad Hanif, Qari’ Qur’an asal India menyatakan bahwa seleksi yang dilakukan dalam olimpiade internasional Qur’an di Iran sangatlah ketat. Dia menuturkan bahwa di usianya yang sudah 24 tahun ini, ia belum mampu mencapai posisi pertama di kompetisi ini.
Dia menambahkan bahwa untuk bisa berkompetisi di Iran ia harus menjadi yang terbaik di India.
Terkait dengan Revolusi Islam Iran, Muhammad Hanif menyatakan bahwa sangat sedikit mereka yang mengetahui kepribadian Imam Khomeini r.a dan hakikat sebenarnya Revolusi Islam Iran.
Bahkan dirinya sendiri mengaku jika, baru mendapat pemahaman yang benar tentang hakikat revolusi Islam iran setelah bergabung dengan komunitas kebudayaan Iran di kota Delhi, namun, terkait tentang kepribadian Imam Khomeini, ia menyatakan bahwa beliau merupakan pribadi agung dan sangat berpengaruh bagi Islam.
Saya sangat berharap untuk bisa bergabung di kesempatan selanjutnya dan yang lebih penting adalah saya bisa mempererat persatuan umat dengan bacaan Al-Qur’an ini dan menambah pemeluk Islam di dunia, ujar Qari asal India ini.
Dirinya menjelaskan bahwa kempampuannya saat ini diperoleh dengan usaha keras. Ia sudah menekuni bidang tilawah qur’an sejak umur 4 tahun dan belajar dari beberapa guru. Bahkan salah satu gurunya adalah orang Iran.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email