“Negara-negara Barat termasuk Australia secara sembunyi-sembunyi ingin melakukan transaksi dengan Pemerintah Suriah.”
Begitu pernyataan ini disampaikan oleh Basyar Asad, Presiden Suriah, ketika diwawancarai oleh saluran televisi berita Australia SBS kemarin.
Asad menegaskan, negara-negara Barat memiliki sikap dualisme. Secara terang-terangan mereka mengkritik Pemerintah Suriah. Akan tetapi, secara sembunyi-sembunyi ingin melakukan transaksi terselubung dengan Damaskus.
“Negara-negara Barat menyerang kami secara politik. Setelah itu, mereka mengutus para petinggi terutama para petinggi keamanan untuk melakukan transaksi balik layar dengan kami. Termasuk pemerintah Anda, Australia,” tukas Asad.
Asad menandaskan, “Mereka sebenarnya tidak ingin membuat Amerika Serikat murka. Pada dasarnya, mereka hanya mengulang-ulangi apa yang diinginkan oleh Amerika. Ini adalah sebuah realita.”
Ketika menanggapi pernyataan Perdana Menteri Australia dan pemimpin oposisi Pemerintah Australia yang menyebut Asad sebagai pembunuh dan penjagal manusia, ia menegaskan, “Ini tidak sesuai dengan realita. Saya sekarang sedang berperang melawan kelompok-kelompok teroris.”
“Pasukan militer kami sedang memerangi teroris. Pemerintah kami tetap berdiri tegak melawan teroris. Seluruh lembaga Suriah serentak sedang memerangi teroris. Jika Anda menyebut hal ini sebagai aksi penjagalan manusia, maka tentu hal itu masalah lain.”
Ketika ditanya tentang pandangan Asad seputar pengiriman angkatan darat Australis ke Suriah, ia menandaskan, “Jika Anda datang ke Suriah tanpa izin Pemerintah Suriah, maka Anda telah melakukan tindakan ilegal, baik Anda ingin memerangi teroris maupun siapa pun juga.”
(SBS/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email