World Economic Forum (WEF) mengumumkan bahwa daya saing ekonomi Iran meningkat sembilan tangga pada tahun 2015 lalu.
Menurut pernyataan WEF seperti dilansir oleh IRNA kemarin, ekonomi Republik Islam Iran mengalami pasang surut selama lima tahun terakhir. Ekonomi Iran mengalami penurunan dari peringkat 62 pada tahun 2011 menjadi peringkat 66, 82, dan 83 pada tahun 2012, 2013, dan 2014.
Akan tetapi, pada tahun 2015 lalu, daya saing ekonomi Iran meningkat sembilan tangga dan berada pada peringkat 74.
Menurut WEF, setelah Swiss, secara berurutan terletak Singapura, Amerika, Jerman, dan Belanda berada pada tingkat tertinggi.
Untuk kawasan Timur Tengah, Qatar dan Uni Emirat Arab memiliki peringkat tertinggi dengan ranking 14 dan 17. Setelah itu, Arab Saudi dengan ranking 25 dan Turki dengan ranking 51.
Rating Iran menurut standar WEF ini adalah 4.09. Untuk itu, Iran masih berada di bawah Malaysia dengan rating 5.23 berada pada ranking 18, Arab Saudi dengan rating 5.07, dan Turki dengan rating 4.37.
Laporan WEF menunjukkan bahwa ekonomi Iran mengalami peningkatan pada tahun lalu. Akan tetapi, kondisi ini belum berhasil meraih ranking 62 yang pernah dimiliki Iran pada tahun 2011 lalu itu.
Setelah ekonomi muqawamah yang ditegaskan oleh Rahbar Revolusi Islam Iran, Iran berusaha keras mengurangi ketergantungan kepada produk minyak. Dan hal ini menunjukkan hasil pada tahun 2015 lalu.
Setelah JCPOA dijalankan, seluruh pintu pasar dunia terbuka lebar bagi perdagangan Iran. Dengan demikian, produk-produk Iran bersaing bebas dengan negara-negara lain di pasar-pasar dunia ini.
(IRNA/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email