Al Saud Harus Diadili di Pengadilan Islam

Ritual salat Hari Raya Idul Adha hari di Tehran, Republik Islam, digelar di Universitas Tehran dan dipimpin oleh Ayatullah Sayyid Ahmad Khatami.


Tema-tema yang diangkat oleh Ayatullah Khatami dalam khutbah Idul Adha hari ini adalah sebagai berikut:

a. Kemarin adalah 9 Dzulhijjah dan dikenal dengan nama Hari Arafah. Dalam hari seperti ini, atmosfir Iran dipenuhi oleh semangat spiritualitas dan jeritan “ya Allah, ya Allah” yang membumbung ke langit. Kehadiran seluruh lapisan masyarakat, terutama kawula muda, di masjid dan mushalla-mushalla sangat menarik perhatian dunia.

b. Dari Hari Raya Idul Adha hingga Hari Raya Ghadir Khum telah ditetapkan sebagai “Pekan Kepemimpinan”. Selama pekan ini, seluruh wacana Iran mengupas seluruh sisi dan dimensi sirah Imam Ali bin Abi Thalib as.

c. Republik Islam Iran memiliki dua prinsip yang bergandengan bersamaan: pendekatan mazhab (taqrib) dan kepemimpinan. Dalam unsur taqrib, kita meneriakkan bahwa kita memiliki satu musuh yang tidak menginginkan Islam dan secara serentak kita meneriakkan slogan “mampu Amerika”. Dalam prinsip kepemimpinan, kami adalah pembela hadis Ghadir yang diriwayatkan secara mutawatir. Sekalipun demikian, kami tidak menerima apabila simbol-simbol agama dan mazhab lain dicela dan dihina.

c. Bencana Mina adalah bencana menyedihak yang telah menelan korban sebanyak 7 ribu tamu Allah. Mereka terbakar dalam api kejahatan Al Saud. “Kita mungkin bisa meragukan sesuatu. Akan tetapi, kita tidak mungkin meragukan bahwa Al Saud dalam Bencana Mina ini berada di garis depan tindak kriminal, bukan sekadar pihak yang tertuduh,” tegas Ayatullah Khatami. Khatib Idul Adha ini menandaskan, “Para penjahat Al Saud ini harus diadili di pengadilan Islam.”

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)