Ilustrasi. (Reuters)
Kelompok ISIS dilaporkan melarang perempuan mengenakan burka di Irak utara setelah dua militannya dibunuh seorang wanita berkerudung. Sebelumnya, kelompok ISIS memberlakukan hukuman keras bagi perempuan yang tidak mengenakan burka di tempat umum.
Sebelumnya, sejumlah komandan ISIS tewas oleh penyerang tak dikenal. Pada pekan lalu, di wilayah Provinsi Salah al-Din di Mosul selatan, Irak, ISIS mengeluarkan peringatan kepada anggotanya untuk berhati-hati terhadap seorang wanita berkerudung yang membunuh dua anggota mereka.
Iraq News mengutip sumber di Al-Shirqat, tempat pembunuhan terjadi mengatakan bahwa serangan wanita tak dikenal itu telah mengejutkan para komandan ISIS.
“Seorang wanita berjilbab membawa pistol menewaskan dua anggota ISIS yang berdiri di sebuah pos pemeriksaan di Sharqat, sebelah utara dari Salah al-Din. Insiden mengejutkan organisasi dan memaksa mereka untuk mengeluarkan peringatan serangan serupa,” tulis media Irak itu yang dikutip IB Times, semalam (5/9/2016).
Kondisi berbeda terjadi di Manbij, Suriah yang sudah dibebaskan ISIS. Di Kota itu, para perempuan ramai-ramai melepas burka dan membakarnya. Sedangkan para pria ramai-ramai mencuku jenggot.
Dalam urusan pakaian, ISIS pernah memberlakukan aturan keras, terutama di Raqqa, Suriah. ISIS bahkan membentuk Birgade Al-Khansaa yang dikenal sebagai polisi perempuan yang mengurusi “moral” para perempuan di wilayah Raqqa.
(Iraq-News/IB-Times/Sindo-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email