Jika melihat pada syubhat-syubhat tentang Ghadir yang dilontarkan oleh Wahabi, maka kita akan memahami bahwa mereka sedang dalam posisi kebuntuan, ini terlihat dari lemahnya syubhat-syubhat yang mereka lontarkan.
Seorang peneliti firqah dan mazhab, Hujjatul Islam Muhammad Muhsin Thabasi mengatakan bahwa Ghadir termasuk sebuah keyakinan yang jelas dan kejadian historis yang pasti di antara semua orang muslim, hal ini bermakna bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengingkari peristiwa historis ini, karena dengan mengingkari Ghadir maka akan keluar dari lingkaran Islam.
Menurut pengajar di hauzah ini, seseorang tidak bisa mengatakan bahwa Ahlu Sunnah mengingkari peristiwa Ghadir, karena pada kenyataannya mereka menerima tentang peristiwa Ghadir, namun mereka meyakini bahwa maksud ucapan Rasulullah dari kata “wali” dan “mawla” ialah mengenai cinta dan kasih sayang kepada Imam Ali as.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Mouruji Thabasi menuturkan, ada beberapa kesimpulan yang akan saya sebutkan supaya para pendengar mengetahui bahwa peristiwa Ghadir adalah sebuah aqidah yang tidak bisa dipungkiri, yang semua muslimin menerimanya, namun di antara hal ini terdapat aliran Wahabi yang bergerak melawan keyakinan orang-orang muslimin, dan mereka mengingkari dasar peristiwa dan aqidah Ghadir, oleh sebab itu mereka banyak mengeluarkan syubhat-syubhat.
Jika melihat pada syubhat-syubhat tentang Ghadir yang dilontarkan oleh Wahabi, maka kita akan memahami bahwa mereka sedang dalam posisi kebuntuan, ini terlihat dari lemahnya syubhat-syubhat yang mereka lontarkan, yang pada hakikatnya permasalahan ini tidak bisa disebut syubhat, hal ini menjadi jelas bahwa Wahabi tidak bisa berkutik menghadapi peristiwa Ghadir.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email