Bagaimana Kita Merubah Qadha dan Qadr Ilahi?

Yang dimaksud dengan aturan dan sunatullah ialah bahwasanya tidak ada sesuatu apapun yang tidak memiliki sebab, misalnya sesuatu yang telah Allah takdirkan terbakar maka api pasti akan dapat membakarnya, dan salah satu misdaq dari sebab-sebab ialah doa.

Salah seorang anggota penelitian ilmu-ilmu dan budaya Islam, Hujjatul Islam Rahim Kargar dalam sebuah Channel Telegramnya menulis tentang “kajian dan analisa akhir zaman dan tanda-tanda kemunculan Imam Zaman afs”.

Apakah benar bahwasanya doa bisa merubah masa depan seseorang dan bisa merubah hal yang tadinya buruk dan negatif menjadi baik dan positif? Jawabannya ialah : Ya, jelas bahwa dalam ajaran agama doa memiliki kedudukan khusus. Allah swt mengatur dunia ini dan seisinya dengan aturan-aturan dan sunatullah, dan doa merupakan salah satu sunatullah tersebut.

Yang dimaksud dengan aturan dan sunatullah ialah bahwasanya tidak ada sesuatu apapun yang tidak memiliki sebab, misalnya sesuatu yang telah Allah takdirkan terbakar maka api pasti akan dapat membakarnya, dan salah satu misdaq dari sebab-sebab ialah doa, yang mungkin saja doa menyebabkan terhindarnya bala dan musibah atau datangnya nikmat dan karunia.

Di sisi lain, masa depan kehidupan individu dan masyarakat diatur oleh undang-undang Qadha dan Qadr Ilahi, dan hal masalah ini juga tidak bertentangan dengan berdoa, dalam bukunya Syahid Mutahari menulis : dengan adanya kritik ini didapati ada sebagian orang yang berfikir bahwa “doa” berada di luar masalah Qadha dan Qadr, padahal doa dan istijabah doa juga termasuk bagian dari Qadha dan Qadr Ilahi, dan terkadang malah berada di depan Qadha dan Qadr, dengan dalil ini maka doa tidak bertentangan dengan ridha Ilahi atau bahkan hikmah-Nya.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)