Sudah satu tahun berlalu dari bencana Mina yang telah merenggut nyawa ribuan jamaah haji tanpa rezim Al Sa‘ud merasa menyesal dan juga tanpa hasil investigasi yang jelas. Bahkan rezim ini tidak mengizinkan delegasi pencari asing, terutama negara-negara yang menjadi korban, menginjakkan kaki di tanah Arab Saudi.
Arab Saudi malah tidak pernah menunjukkan alasan yang logis, tidak menyatakan minta maaf, dan juga tidak memberikan ganti rugi. Lebih dari itu, rezim ini juga tidak menghukum pihak-pihak yang bersalah dan juga tidak pernah mempresentasikan rencana supaya peristiwa serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.
Satu tahun dari penghinaan rezim Al Sa‘ud terhadap jiwa dan raga ribuan jamaah haji yang menurut banyak data tewas lantaran kesengajaan pihak Arab Saudi berlalu. Sebelum ini, rezim ini juga pernah melakukan banyak kejahatan terhadap jamaah haji tanpa pernah menerima tanggung jawab kemanusiaan, etika, dan Islam.
Sebagai ganti memperbaiki citra diri di mata Muslimin dunia, Arab Saudi malah menyombongkan diri dan merasa lebih mulia. Mereka malah berani mencegah jamaah haji sebuah negara untuk datang melaksanakan ibadah haji. Seakan-akan mereka merasa telah ditunjuk oleh Allah dan tempat-tempat suci di Makkah dan Madinah adalah milik keluarga Kerajaan Saudi.
Pada hakikatnya, siasat yang sedang dilakukan oleh Al Sa‘ud sehubungan dengan haji maupun bukan haji adalah sebuah siasat lalim dan penuh kedengkian. Demi menjaga kelanggengan takhta dan mahkota kerajaan, mereka siap melakukan kelaliman terburuk bukan hanya di Arab Saudi, bahkan di negara-negara Islam yang lain.
Al Sa‘ud telah membantai ribuan warga Iraq. Krisis Suriah selama lima tahun yang telah menelan lebih dari setengah juta nyawa juga merupakan hasil siasat Al Sa‘ud. Di Yaman, rezim ini melakukan agresi ilegal secara terang-terangah di depan mata masyarakat dunia.
(Al-Bina’ Lebanon/Syaikh-‘Afif-Al-Nablusi/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email