Pesan Rahbar

Home » » Kisah ABU DZAR, Bab: Kata Pengantar dan Ali Syari’ati

Kisah ABU DZAR, Bab: Kata Pengantar dan Ali Syari’ati

Written By Unknown on Monday, 19 September 2016 | 15:53:00


Kata Pengantar 

Sebuah penerbit baru telah hadir di kedua tangan Anda, Muthahhari Paperbacks. Ketiga buku perdana kami ditujukan untuk sebuah revolusi pemikiran yang membawa perubahan pada tataran sosial masyarakat. Buku pertama, Manusia dan Takdimya, karya Murtadha Muthahhari menjelaskan asal usul kemunduran umat Islam di dunia. Buku kedua, Para Pemimpin Mustadh’afin, saduran beberapa buku tulisan Dr. Ali Syari’ati, menceritakan perjuangan para pemimpin kelompok tertindas untuk membebaskan mereka dari penindasan.
Buku yang ada di tangan Anda sekarang ini adalah buku ketiga. Masih buah karya Dr. Ali Syari’ati. Masih dengan tema seputar perjuangan menghancurkan kezaliman. Kami hadirkan Abu Dzar, sahabat Nabi yang gigih menentang kesewenang-wenangan.

Kami yakin, sebuah bangsa tidak akan berubah sebelum kesadaran kolektif bangsa itu disentak oleh sengatan revolusioner yang berangkat dari gerakan pemikiran, dan berakhir pada aksi perjuangan.
Dan untuk membina gerakan pemikiran itu, kami hadirkan Muthahhari Paperbacks.
Memperingati Revolusi Husein, 10 Muharram 1422 H.

Penerbit
Daftar Isi


Ali Syari’ati

Ali Syari’ati (1933 – 1977) lahir di desa Mazinan, propinsi Khorasan, Iran, dari kalangan rakyat jelata yang miskin. Ayahnya Muhammad Taqi Syari’ati, adalah gurunya yang pertama. Masa muda Ali dilaluinya dengan belajar, bekerja mencari nafkah, sambil turut aktif dalam perjuangan.

Pada usia 22 (1955), ketika sedang duduk di tingkat akhir Sekolah Guru Tinggi, ia menerjemahkan buku riwayat hidup Abu Dzar, tulisan Abdul Hamid Judar, dari bahasa Arab ke bahasa Parsi. Kata pengantamya pada buku terjemahan itulah yang akan Anda baca sebagai “Mukaddimah” buku ini, sedang isi lainnya baru ditulisnya pada tahun 1972.

Setelah tamat belajar pada sekolah tinggi keguruan di Teheran. Ali melanjutkan pelajarannya di Universitas Sorbonne, Perancis, di mana ia berhasil merebut dua gelar doktor, dalam Sosiologi dan Sejarah Agama.

Di Perancis, Ali Syari’ati menggugah kesadaran orang Iran di Amerika dan Eropa untuk bersatu membentuk Front Nasional Iran. Ia dipilih untuk memimpin penerbitan berkala perjuangan,Azad Iran, Iran Merdeka. Ia pun turut berjuang dengan gigihnya bagi pembebasan Aljazair, dalam organisasi El-Mujahid.

Pada masa itu, perjuangan kaum muslimin Iran di dalam negerinya sedang menghangat. Ketika Syari'ati kembali ke Iran, setelah meninggalkannya selama lima tahun, ia terus diincar pemerintah Syah. Berkali-kali ia masuk keluar penjara dan dianiaya oleh SAVAK, badan intelijen pemerintah Kerajaan Mohammad Reza Pahlevi. Ia dilarang mengajar dan memberi ceramah.

Pada bulan Mei 1976, Ali Syari’ati dapat meloloskan diri ke luar negeri. Setelah mampir di Paris, ia melanjutkan perjalanan ke London, dengan maksud akan meneruskan perjalanan ke Amerika Serikat. Di London, pada bulan Juni 1977 ia meninggal secara misterius dengan petunjuk-petunjuk kuat bahwa ia telah syahid di tangan Savak.

Sesuai harapan dan keinginan yang sering diucapkannya, Ali Syari’ati dikuburkan di Damaskus dekat kuburan Sayyidah Zainab, saudari Husein yang menyaksikan peristiwa Karbela dan dengan beraninya menyiarkan kesaksian pandangan matanya tentang gugumya 72 syuhada bersama Husein, sayyidusy syuhada, penghulu para syuhada.

(Sadeqin/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI