Kelompok teroris ISIS memanfaatkan anak-anak Mosul untuk merubah mereka menjadi mesin pembantai manusia. Sekalipun demikian, dalam serangan terhadap kawasan Al-Zahra di timur Mosul, mereka membunuh dan melukai anak-anak di kawasan ini.
Seperti dilansir oleh Russia Today, Komisi Tinggi HAM Iraq menyatakan, dalam dua tahun terakhir ini, ISIS telah mencuci otak ribuan anak-anak Mosul.
Menurut pengakuan Jawad Al-Syimri, Kabag Media Komisi Tinggi HAM, ISIS telah mengganti program pelajaran seluruh sekolah di Mosul dalam dua terakhir ini dengan tujuan mencuci otak anak-anak yang masih di bawah umur. Mereka menanamkan kebencian dan mengajak anak-anak tersebut supaya bergabung dengan ISIS.
Al-Syimri melanjutkan, dengan cara ini, ISIS berhasil melakukan campur tangan dalam dunia pelajaran sekitar empat ratus orang anak-anak Mosul.
Masih menurut Al-Syimri, anak-anak tersebut diajari bagaimana cara membuat ikat pinggang bom bunuh diri dan menyandera kaum wanita.
Melihat realita ini, Al-Syimri berniat akan memohon fasilitas kepada PBB untuk membekali kawula muda dengan kemampuan-kemampuan untuk membela dan mempersenjatai diri.
Minggu lalu, Komisaris Tinggi HAM melaporkan, di tengah serangan pasukan Iraq yang berlangsung sengit terhadap Mosul, ISIS menggunakan gas beracun untuk membunuh warga, menculik warga, mengeksekusi mereka, dan menggunakan anak-anak untuk melakukan operasi.
Tujuan dari anak-anak kecil tersebut adalah mempersiapkan mereka supaya siap menjadi bom bunuh diri setelah Mosul dikuasai oleh militer Iraq.
Dalam beberapa tahun terakhir tersebut berita bahwa ISIS memang sedang menjalankan pangkalan dan pusat-pusat pendidikan supaya anak-anak tersebut berubah menjadi mesin-mesin pembantai manusia.
(Russia-Today/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email