Untuk menyatukan kalimat ini dengan hati kita ialah dengan mengenal Allah swt dan sifat-Nya, dan jalan untuk mengenal-Nya hanya dengan mengenal 14 manusia suci.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, dalam sebuah kajian akhlaq yang dilangsungkan di madrasah Fathimah Az-Zahra sa, yang dihadiri oleh Hujjatul Islam Sayid Husain Hairi Qomi.
Dalam acara tersebut Hujjatul Islam Hairi menerangkan tentang ucapan Imam Ali as yang berkenaan dengan Allah dan sifat-sifat-Nya, pada suatu hari Imam Ali as memasuki sebuah masjid, kemudian beliau as melihat seseorang sedang sibuk berdoa dan beribadah sementara di sekitarnya banyak kitab-kitab doa. Imam Ali as berkata kepadanya “kumpulkan (kitab-kitab) ini dan ucapkanlah empat kalimat ini “Alhamdulillahi ala kulli ni’mah, as’alullaha min kulli khayrin, ‘adzu billahi min kulli syar, astaghfirullaha min kulli dzanbin.”
Hujjatul Islam Hairi memaknai kata “hamid” dengan pujian, dengan demikian “Alhamdulillah” ialah hanya Allah yang aku puji.”
Untuk menyatukan kalimat ini dengan hati kita ialah dengan mengenal Allah swt dan sifat-Nya, dan jalan untuk mengenal-Nya hanya dengan mengenal 14 manusia suci.
Hujjatul Islam Sayid Husain Hairi lebih lanjut bercerita tentang Al-marhum Mulla Ali Makshumi Hamedani mendatangi Syaikh Hasan Ali Nokhudegi untuk meminta nasihat darinya, kemudian Syaikh Nokhudegi berkata “jangan menyakiti orang lain dan jangan pernah merasa sakit hati”, kemudian Mulla Ali berkata : Ya aku bisa menjaga diriku untuk tidak menyakiti orang lain, akan tetapi tidak merasa sakit hati adalah perbuatan yang sulit, bagaimana aku bisa melakukannya?, Syaikh berkata : jangan pernah menganggap dirimu seseorang, dan jangan kau jadikan dirimu sebagai berhala, yakni ketika kita tidak menganggap diri kita maka kita tidak akan pernah sakit hati.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email