Obama: Teroris ISIS Sudah Sekarat

Presiden Amerika Serikat Barack Obama meyakini, kebijakan yang telah diambilnya dalam upaya menumpas kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), sebagai langkah yang tepat.

Obama menegaskan pandangan itu saat berbicara di hadapan para prajurit yang bertugas di Pangkalan Udara MacDill, di Tampa, Florida, Rabu WIB (6/12/2016).

Dia meyakini, intensitas serangan udara yang dilancarkan dengan kendali dari pangkalan udara MacDill sebagai pilihan tepat.

Obama memberikan padangannya ini dalam kesempatan terakhirnya sebagai Presiden di markas Khusus Komando Operasi AS dan CENTCOM.

Markas itu menangani operasi pemberantasan terorisme untuk wilayah yang membentang dari wilayah Teluk hingga ke Asia Tengah.

Obama lalu mengatakan, dengan pilihan kebijakan yang dia ambil, kini para teroris yang berkehendak membangun kekhalifahan di kedua negara tersebut, telah kehilangan lebih dari separuh wilayahnya.

"Teroris ISIS telah kehilangan kendali di wilayah utama. Proses rekruitmen mereka pun sekarat. Semangat mereka sudah jatuh," kata Obama seperti diberitakan AFP.

"Para komandan dan komplotan itu melarikan diri keluar dari wilayah mereka. Penduduk lokal pun beralih menentangnya," sambung Obama.

Obama, yang juga memberikan otorisasi untuk melakukan serangan terhadap gembong teroris Al Qaeda Osama bin Laden, mengatakan, kelompok itu kini sudah menjadi bayang-bayang.


Kritik Trump

Sebelumnya, Obama membeberkan kebijakan yang telah diambilnya terkait pemberantasan terorisme, selama delapan tahun sebagai panglima tertinggi.

Meski tak menyebut nama Donald Trump secara lugas, namun Obama menyebut bahwa penggantinya hingga saat ini belum menguraikan strategi kontraterorisme-nya sendiri.

Obama menyebut penggantinya hanya menawarkan janji-janji palsu dalam penanganan isu krusial tersebut.

Dia lantas menyindir beberapa pandangan Trump tentang upaya penumpasan terorisme.

"Ketimbang menawarkan janji palsu, dengan menyebut bahwa kita bisa mengatasi terorisme dengan menjatuhkan lebih banyak bom," kata Obama.

"Atau mengerahkan lebih banyak pasukan, atau memagari diri lebih rapat dari dunia, kita perlu memiliki pandangan yang luas tentang ancaman ini," sambung Obama lagi.

"Dan, kita harus mewujudkan strategi yang cerdas yang bisa kita pastikan kelangsungannya," sambung dia.

(AFP/Kompas/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)