Tujuan dari penciptaan manusia adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, dimana tujuan ini tidak akan tercapai selain dengan jalan pembersihan dan penyucian jiwa.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, kepala madrasah ilmiah Fathimiyah, Ayatullah Abdul Karim Maulawi dalam kajian akhlaqnya yang dilangsungkan di madrasah tersebut menjelaskan bahwa Allah swt pada surat Asy-syams ayat 9 dan 10 menjelaskan tentang pentingnya membersihkan dan menyucikan jiwa, dimana sebelum berbicara tentang masalah penyucian jiwa ini Allah swt memulainya dengan sumpah.
Baru setelah itu Allah swt mengatakan “sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” Yakni barang siapa yang menyucikan jiwanya maka ia akan berhasil, dan barang siapa yang mengotorinya maka ia akan sengsara. Tujuan dari penciptaan manusia adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, dimana tujuan ini tidak akan tercapai selain dengan jalan pembersihan dan penyucian jiwa.
Tidak diragukan lagi bahwasanya saat Allah swt menjelaskan suatu pembahasan yang didahului dengan sumpah-Nya maka hal tersebut menjadi dalil tentang pentingnya pembahasan tersebut, dengan demikian penyucian jiwa memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam kehidupan manusia, sehingga jika manusia ingin berhasil dan bahagia maka ia harus menyucikan jiwanya, jika tidak maka ia akan jauh dari kebahagiaan.
Namun demikian, penyucian jiwa tanpa bimbingan guru dan tuntunan yang jelas maka tidak akan sempurna, karena dalam penyucian jiwa tuntunan seorang guru yang sempurna adalah hal yang wajib, pungkas Ayatullah Abdul Karim Maulawi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email