Ahok dan Djarot ikut rapat DPRD DKI Jakarta. (Foto: Merdeka.com/Arie Basuki)
Hanura Soal DPRD Boikot Rapat Dengan Ahok: Jangan Buat Gaduhlah
Sejumlah fraksi DPRD DKI Jakarta menolak rapat dengan Pemprov DKI Jakarta. Boikot itu atas inisiasi Partai Gerindra karena Basuki Tjahaja Purnama aktif kembali sebagai gubernur DKI Jakarta padahal menyandang status terdakwa kasus penistaan agama.
Ketua Fraksi Hanura DPRD DKI, Mohamad Ongen Sangaji, tidak sependapat dengan rencana beberapa fraksi melakukan boikot rapat dengan eksekutif. Menurutnya, sikap itu tidak menunjukkan pendidikan politik yang baik kepada seluruh warga ibu kota.
Ongen mengatakan, sebagai perwakilan rakyat sudah seharusnya menjaga kondusifitas. Jangan, karena beda pilihan pada Pilkada DKI Jakarta, warga ibu kota menjadi korban. Terlebih legislatif kerja digaji rakyat memulai APBD.
"Jangan buat gaduh lah. Kasihan rakyat. Orang mau kerja kok dihalangi. Ini tidak main-main," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (17/2).
Wakil Ketua Tim Kampanye Pasangan Basuki- Djarot itu balik mengancam, akan meminta pihak eksekutif untuk tidak menghadiri rapat seandainya diundang legislatif. Padahal saat ini, Pemprov DKI Jakarta tengah bekerja sehingga sebaiknya tidak perlu diusik.
"Jika tetap memaksakan. Saya akan minta Ahok dan SKPD tidak perlu datang jika diundang rapat bersama dewan," tuturnya.
Ongen menjelaskan, terkait status Ahok sebagai terdakwa yang tetap menjadi Gubernur tidak perlu dimasalahkan. Sebab, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sudah memutuskan sesuai aturan. Sehingga, mantan bupati Belitung Timur itu tetap menempati posisi gubernur.
(Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email