Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu 17 Agustus 2015 (Foto: Tribunnews.com)
Sekjen PDI Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto berpendapat Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-91 tidak hanya menjadi kekuatan perekat bangsa, melainkan mampu perkuat Islam nusantara.
“Sejarah mencatat peran NU di dalam membela kemerdekaan Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari Resolusi Jihad yang kini diperingati sebagai Hari Santri,” kata Hasto dalam keterangan pers, di Jakarta, Selasa 31 Januari 2017.
Bagi PDI Perjuangan, kata Hasto, seluruh nafas organisasi NU, mengalir wajah Islam yang membangun peradaban, yakni Islam rahmatan lil alamin.
“Karena itulah PDI Perjuangan sangat mengapresiasi peran NU di dalam mewujudkan Islam nusantara untuk Indonesia Raya,” ujar Hasto.
Tema harlah ke-91 NU adalah budaya sebagai infrastruktur penguatan agama.
Hal itu, kata Hasto, menunjukkan Islam bisa berkembang dengan rukun damai dan bisa secara luas diterima masyarakat karena pendekatan budaya lokal sebagai pemahaman keagamaan.
“Ibu Megawati Soekarnoputri selalu menegaskan sikap PDI Perjuangan yangg menempatkan NU sebagai sahabat dan mitra sejati untuk membumikan Pancasila,” kata Hasto.
Hasto mengharapkan Harlah ke-91 NU itu memberikan jawaban atas berbagai persoalan nasional saat ini berkaitan dengan adanya pihak-pihak tertentu yang memertentangkan Pancasila dan Kebhinekaan Indonesia.
“Melalui NU lah kita bisa melihat proses akulturasi budaya sehingga agama hadir penuh kesejukan dan menyentuh berbagai aspek kehidupan sosial kemasyarakatan,” tutur Hasto.
PDIP mengapresiasi seluruh upaya NU yang menampilkan sifat moderatnya dengan wataknya yang penuh toleransi dan saling menghormati sebagai sesama mahluk Tuhan di muka bumi ini.
“Selamat Harlah NU ke 91,” kata Hasto
(Antara-News/Tribun-News/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email