Pesan Rahbar

Home » » Anies Dilaporkan ke KPK, Goenawan Mohamad Pasang Badan dan Jelaskan Soal Frankfurt Book Fair Begini!

Anies Dilaporkan ke KPK, Goenawan Mohamad Pasang Badan dan Jelaskan Soal Frankfurt Book Fair Begini!

Written By Unknown on Sunday, 12 March 2017 | 00:08:00


Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dilaporkan ke KPK atas dugaan penyimpangan penggunaan dana di pameran Frankfurt Book Fair 2015. Goenawan Mohamad, yang saat itu menjabat Ketua Komite Nasional Frankfurt Book Fair 2015, pun angkat bicara terkait event tersebut.

Goenawan memberi keterangan lewat akun Facebook pribadinya. Dia juga memberi penjelasan lewat akun Twitter-nya @gm_gm yang terverifikasi, Sabtu (11/3/2017).

Dikatakan Goenawan, jika memang pameran Frankfurt Book Fair 2015 itu dinilai ada dugaan penyimpangan dana, orang yang seharusnya dilaporkan ke KPK adalah dirinya, bukan Anies.

"Bukan karena saya mau pasang badan buat Anies, yang bukan pilihan saya untuk pilkada kali ini. Tapi karena tak adil bagi dia," tulis Goenawan. Berikut penjelasan lengkap dia:


Soal Frankfurt Book Fair

Hari-hari ini, saya dengar ada orang yang melaporkan Anies Baswedan ke KPK dengan tuduhan korupsi ketika Indonesia hadir sebagai "negeri kehormatan" di Frankfurt International Book Fair.

Saya adalah Ketua Komite Nasional untuk acara besar selama 2014-2015 di Frankfurt, Leipzig, Bologna dan London itu. Maka jika ada yang perlu dilaporkan ke KPK, itu adalah saya, bukan Anies Baswedan. Bukan karena saya mau pasang badan buat Anies, yang bukan pilihan saya untuk pilkada kali ini. Tapi karena tak adil bagi dia.

Keputusan Indonesia untuk bersedia diminta jadi "negeri kehormatan" ditandatangani bukan oleh Anies Baswedan, melainkan oleh Menteri sebelumnya, Moh. Nuh. Juga besarnya anggaran disiapkan dan diajukan di masa Moh. Nuh.

Anies melanjutkan agenda ini, dan saya senang bekerja bersama dia: saya memimpin team profesional, dia aparat Kementerian. Hasilnya bisa dilihat dari kesaksian dan liputan media terkemuka Jerman.

Bahwa sampai ada orang melapor hal ini, tanpa menelaah kejadiannya lebih dulu, membuat saya sedih dengan pilkada ini. Siasat fitnah dan kabar bohong yang dulu diarahkan ke Capres Jokowi kini ditujukan ke Anies -- dan sebelumnya ke Ahok, yang karena fitnah harus diproses di pengadilan. Bahkan hari ini Ahok difitnah ikut terima suap dalam kasus E-KTP.

Saya sedih dengan pilkada ini. Begitu banyak kebencian dilontarkan, tak mau tahu bahwa ini hanya cara memilih orang yang kita kontrak untuk mengurus kota selama paling lama lima tahun.

Jika fitnah dan kebencian diteruskan, apa lagi dengan mengobarkan sentimen agama dan etnis, sehabis ini kehidupan politik macam apa yang akan menyertai kita?

Luka hati. Perpanjangan saling curiga. Dan kepercayaan yang rusak berat kepada proses demokrasi.

Goenawan Mohamad 

(Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: