Menurut islam, apa yang telah manusia lakukan di dunia ini adalah merupakan manifestasi kekuasaan yang telah diberikan oleh Tuhan untuknya.
Shabestan News Agency, salah satu perkara penting dalam kehidupan manusia adalah hak kemanusian itu sendiri. Namun dengan adanya pembagian cabang pengertian di dalamnya, manusia juga akhirnya menjadi bingung dengan sendirinya mana yang harus ia ikuti dan amalkan.
Ada perbedaan yang mendasar di antara cabang-cabang pengertian akan hak-hak kemanusian. Perbedaan yang banyak itu berporos dari dua kekuatan, yaitu islami dan barat.
Kedua sumber tersebut sangatlah berbeda bagai langit dan bumi ketika mengartikan hak kemanusian, kita bisa melihat salah satu perbedaan antara keduanya tentang pandangan terhadap manusia. Menurut islam, apa yang telah manusia lakukan di dunia ini adalah merupakan manifestasi kekuasaan yang telah diberikan oleh Tuhan untuknya. Sedang menurut barat, kekuatan yang selama ini melekat di tubuhnya adalah murni dari dirinya sendiri bukan diambil dari sesuatu yang lain.
Dengan perbedaan yang ada dalam contoh di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa antara kedua pandangan itu tidak akan menemukan titik temu walau beribu tahun lamanya.
Di antara sekian perbedaan yang ada diantara pemikiran islami dan barat tentang hak manusia bisa kita lihat ketika ada seorang manusia yang masuk ke pengadilan untuk menjalani sidang di hadapan sang hakim.
Jika menurut pandangan islam, hakim adalah sosok yang diberikan mandat penuh dalam memproses hak seseorang yang datang kepadanya dengan syarat tidak melebihi batas yang telah di tentukan oleh Tuhan. Berbeda dengan barat, yang mengatakan bahwa hakim adalah sosok yang berkuasa penuh tanpa ada batas di dalamnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email