Pesan Rahbar

Home » » Pengakuan Mengejutkan Adik Amrozi: Terduga Teroris Lamongan Berubah Drastis Gara-gara Gabung FPI, Selanjutnya Ini Yang Terjadi!

Pengakuan Mengejutkan Adik Amrozi: Terduga Teroris Lamongan Berubah Drastis Gara-gara Gabung FPI, Selanjutnya Ini Yang Terjadi!

Written By Unknown on Tuesday 11 April 2017 | 22:06:00


Mantan instruktur bom Jamaah Islamiyah Wakalah Jawa Timur, Ali Fauzi Manzi, mengaku kenal dengan ZA (50 tahun), salah satu terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, pada Jumat, 7 April 2017. ZA pernah bergabung dengan Front Pembela Islam (FPI) lalu bergabung dengan terpidana teroris Aman Abdurrahman.

"Kalau dengan dua terduga teroris lain yang ditangkap Densus 88 saya tidak kenal, tapi yang pernah akrab dengan saya yang pimpinannya, dia adalah ZA. Karena dia dulu satu pesantren dengan saya," kata Ali Fauzi dihubungi VIVA.co.id.

Adik bomber Bali, almarhum Amrozi itu mengatakan, ZA mengalami perubahan sejak bergabung dengan Front Pembela Islam atau FPI beberapa tahun lalu. "Dia mengalami perubahan signifikan ketika bersentuhan dengan FPI dan mengundang Habib Rizieq Shihab tablig akbar di Pantura Lamongan," ujarnya.

Beberapa tahun kemudian, lanjut Ali, ZA membelot dan menentang pemikiran-pemikiran Rizieq Shihab ketika masuk personel baru di Kecamatan Blimbing, Lamongan, yaitu mantan narapidana terorisme kala itu, Aman Abdurrahman.

"Jadi waktu itu Aman Abdurrahman mendakwahkan pemikiran-pemikirannya di Blimbing, Brondong, Paciran, dan Lamongan Pantura. Kemudian muncul sosok pembom bunuh diri di Mapolsek Poso, Zaenal Arifin. Lalu muncul sosok teroris bernama Dayat yang ditembak tim Densus 88 di Tulungagung," kata Ali.

Nah, dari rentetan peristiwa dan pertemuan itulah ZA terjalin dan tergabung dalam jaringan Jamaah Anshorud Daulah atau JAD pimpinan Aman Abdurrahman. "Jadi ini jaringan JAD. Sebetulnya ini jaringan lama, tahun 2010 sudah muncul," kata Ali.

Peristiwa deportasi beberapa warga Lamongan di Turki beberapa bulan lalu, kata Ali Fauzi, adalah bagian dari jaringan ZA. "(Tapi ZA) tidak pernah ke sana (suriah, negara basis ISIS). Tetapi dugaan saya si ZA ini jadi leader di wilayah Lamongan Pantura," katanya.


Menurut pengamatan Ali, ZA dan kelompoknya belum memiliki kemampuan militer dan merakit maupun mengoperasikan senjata api dan bom. "Tapi kenapa mereka ditangkap, dugaan saya karena ada hubungannya dengan kejadian serangan beberapa hari lalu, seperti di Cilegon, Banten. Jadi setiap ada penangkapan itu sifatnya paralel," ujar Ali.

Diberitakan sebelumnya, Tim Datasemen Khusus Antiteror 88 membekuk tiga terduga teroris di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Jumat pagi, 7 April 2017. Para terduga langsung dibawa ke Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur.(viva.co.id)


Ada Seragam FPI dan Foto Rizieq di Rumah Teroris

Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menangkap tiga orang terduga teroris di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat (7/4/2017).

“Tiga terduga teroris itu ditangkap di dua lokasi yang berbeda,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto, di Mabes Polri, Jakarta, seperti dilansir Antara, Jumat (7/4/2017).

Ia menjelaskan, Densus 88 awalnya menangkap terduga teroris Zainal Anshori yang sedang berboncengan dengan terduga teroris Hendis Efendi di depan SMP Negeri 1 Paciran.

Sementara terduga teroris lainnya, Zainal Hasan ditangkap di Dusun Jetak, Desa Paciran, Kabupaten Lamongan.

Tiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Lamongan, Jawa Timur, Jumat, dibawa ke Markas Besar Polri untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Setelah penangkapan, Kepolisian Daerah Jawa Timur menggeledah rumah, tempat pendidikan Al Quran (TPA), dan toko milik terduga teroris Zainal.

“Penggeledahan dilakukan Tim Densus 88 bersama Tim Gegana Brimob dan Puslabfor Polda Jatim serta Polres Lamongan,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Frans Barung Mangera.

Setelah digeledah, polisi menyita sehelai baju seragam Front Pembela Islam (FPI), tujuh bilah enjata tajam seperti parang, golok, celurit, dan sangkur.


Selain itu, polisi juga menyita selembar foto terduga teroris Zainal bersama pentolan FPI Muhammad Rizieq Shihab, sejumlah buku, dan piringan cakram digital video (VCD) terkait FPI.(detik.com)

(Detik-News/Viva-News/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: