Selain melakukan shalat lima waktu dan shalat-shalat sunnah lainnya, seseorang bisa melakukan shalat dan menghadiahkannya untuk salah satu Imam Makshum as.
Shabestan News Agency, Sayid Ali bin Thawus mengatakan : Abu Muhammad Shimari berkata : bahwasanya Abu Abdillah Ahmad bin Abdillah Bajali dari sanad yang menyambung kepada para Imam as, ia berkata “jika seseorang selain melakukan shalat lima waktu dan shalat-shalat sunnah, ia bisa melakukan shalat lainnya (meskipun sehari hanya dua rakaat) dan menghadiahkannya kepada salah satu Imam Makshum as”.
Untuk memulai shalat ini pada rakaat pertamanya sama seperti saat memulai shalat wajib, yakni dengan tujuh kali, tiga kali atau satu kali takbiratul ihram, dan setelah itu ketika ruku’ dan sujud dalam setiap rakaatnya membaca dzikir sebanyak tiga kali, dzikirnya ialah “Shalallahu ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad At-Tayyibina At-Tahiriin”, setelah itu saat tasyahud bacaannya sama dengan shalat biasanya, lalu ucapkanlah salam “Allahumma Anta As-Salam Wa Minka As-salam Yaa Dzaljalali Wal Ikram Shalli ‘Ala Muhammad wa Ali Muhammad At-Tayyibina At-Tahiriin Al-Akhyar Uballiguhum Minni Afdhalu At-Tahiyah Wassalam”.
Dan setelah itu ucapkanlah “Allahumma An Hatayni Ar-rak’ataini Hadiyah Minni Ilaa ‘Abdika Wabna ‘Abdika Wa Waliyyika Wabni Walliyika Shibtin Fi Ardhika Wa Hujjatika ‘Ala Khalqika Yaa Walliyal Mukminin Yaa Walliyal Mukminin”.
“Yaa Allah, kedua rakaat ini merupakan hadiah dariku untuk hamba-Mu, putera hamba-Mu, wali-Mu, putera wali-Mu, cucu nabi-Mu, dan utusan-Mu di atas bumi ini, dan Hujjah-Mu untuk makhluq-makhluq-Mu, wahai maula orang-orang mukmin”.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email