Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima 6 penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) terkait 6 inovasi pelayanan publik yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
“Penghargaannya diberikan malam Minggu kemarin di Gresik, Jawa Timur. Itu skala nasional untuk kompetisi inovasi pelayanan publikdari Kemenpan RB,” kata Kepala Biro Organisasi Reformasi Birokrasi DKI Jakarta Dhani Sukma kepada Kompas.com, Senin (22/5/2017).
Dhani mengatakan, Pemprov DKI mengirimkan 53 proposal dalam kegiatan tersebut. Dari 53 proposal, 6 proposal inovasi kegiatan publik Pemprov DKI masuk dalam kategori Top 99 dan meraih penghargaan.
Dhani menjelaskan inovasi apa saja yang mendapat penghargaan dari Kemenpan RB. Inovasi pertama dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil bernama “Si Dukun 3 in 1”. Dhani mengatakan inovasi itu adalah integrasi layanan rumah sakit, kependudukan, dan BPJS Kesehatan.
“Jadi ada petugas yang stand by di RSUD, ketika si anak ini lahir, surat keterangan lahir bisa keluar, akta kelahiran langsung dapat, dan BPJS juga sudah didaftarkan untuk anak itu,” ujar Dhani.
Inovasi kedua dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah bernama “Pena Berkarib” atau petabencana.id bersama kurangi risiko bencana. Dengan inovasi ini, titik-titik rawan bencana di tiap kelurahan akan terkoneksi ke tingkat provinsi. Kemudian, semua titik rawan bencana itu akan disambungkan ke command centre 112 agar mudah diakses.
“Output-nya adalah peta bencana tiap wilayah,” ujar Dhani.
Inovasi ketiga adalah KPK Pulo Kebo atau kader peduli luka diabet puskesmas Kecamatan Pasar Rebo. Inovasi tersebut merupakan perawatan luka terhadap penderita diabetes agar tidak perlu diamputasi.
Dhani mengatakan inovasi itu membuat tingkat orang yang diamputasi karena diabetes menjadi menurun.
Inovasi keempat dari Perusahaan Daerah Air Minum Jaya yang bernama “kue lumpur” dari AETRA. Inovasi ini memisahkan air kali dengan lumpurnya sehingga menjadi air bersih.
Inovasi kelima adalah pelayanan terhadap pelanggan PDAM dengan menggunakan whatsapp dan sms.
“Inovasi keenam itu dari Bank DKI yaitu sistem autodebet,” ujar Dhani.
Dengan sistem itu, pedagang kaki lima (PKL) yang terdaftar bisa membayar retribusi mereka dengan cara non-tunai. Sistem ini menjamin tidak ada kebocoran, pungli, dan praktik jual beli lapak. Sistem ini juga akan terkoneksi dengan kartu JakartaOne.
Dhani mengatakan pemerintah pusat akan menyaring kembali inovasi-inovasi dari seluruh Indonesia yang masuk dalam Top 99 itu.
“Semoga saja lolos ke Top 40 atau 40 besar. Mungkin Juli acaranya dan penyerahan penghargaannya nanti oleh Presiden (Joko Widodo),” ujar Dhani.
(Kompas/Gerilya-Politik/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email