Saat ini, umat Islam yang tinggal di ibu kota mendambakan hadirnya sebuah masjid yang representatif. Menurut Usman, masjid pertama di Swaziland dibangun pada 1978 di perkampungan Ezulwini. Akibatnya, sulit bagi umat Islam yang tinggal di Mbabane untuk menunaikan shalat lima waktu di Masjid Ezulwini, paparnya.
Di ibu kota Swaziland memang belum ada masjid, yang ada hanya sebuah mushala yang terletak di Malunge Township. Mushala berkapasitas 25 jamaah itu dibangun sekitar 1982 sehingga mushala itu tak bisa digunakan untuk shalat Jumat.
Memang sekarang sudah menampung 60 jamaah, tapi masih kurang representatif, ungkap Usman. Meski begitu, mushala itu tetap digunakan semaksimal mungkin oleh umat Islam yang menetap di ibu kota. Selain untuk shalat, mushala itu juga digunakan sebagai madrasah, tempat anak-anak Muslim mengaji, dan belajar ilmu-ilmu keislaman.
Lalu, shalat Jumat di mana umat Islam yang menetap di ibu kota? Menurut Usman, agar bisa shalat Jumat, warga Muslim di Mbabane terpaksa harus menempuh jarak 15 kilometer untuk sampai di Masjid Ezulwini. Bagi mereka yang tak memiliki kendaraan, cukup sulit untuk mencapai masjid itu, kata Usman.
Apalagi jika Ramadhan datang, umat Islam agak kesulitan untuk bisa shalat tarawih berjamaah, itikaf, dan ibadah lainnya. Betapa tidak. Tak ada sarana transportasi umum menuju perkampungan Ezulwini dari ibu kota pada malam hari. Sejatinya, Masjid Ezulwini pun tak terlalu besar.
Kapasitasnya hanya bisa menampung 300 jamaah di dalam dan 70 orang di luar. Bagi kami, membangun masjid di ibu kota sudah menjadi kebutuhan yang mendesak, tutur Usman. Masjid yang besar, kata dia, diperlukan untuk mendirikan shalat lima waktu, buat madrasah, serta program-program dakwah lainnya bagi umat Islam yang tinggal di lingkungan yang sangat tak Islami.
Penantian panjang umat Islam di Kota Mbabane untuk memiliki sebuah masjid tampaknya akan segera tercapai. Saat ini, umat Islam di kota itu sedang membangun sebuah masjid besar yang diberi nama Masjid-E-Yusuf. Di sekitar masjid itu, juga akan dijadikan pusat kajian Islam atau Islamic Center.
Untuk membangun masjid itu, umat Islam Kota Mbabane telah mendapatkan izin dari pihak-pihak terkait. Sebagai agama minoritas, untuk mendirikan tempat ibadah memang membutuhkan izin dari pemerintah dan masyarakat di sekitarnya. Semua perizinan itu telah dipenuhi. Semoga bangunan masjid itu segera cepat selesai.
(Republika/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email