Namun semua ini berdasarkan pada akal yang ada pada manusia, dimana jika akal tersebut tidak berada dalam perintah-perintah agama maka hal ini juga termasuk faktor kesengsaraan dan kemalangan.
Shabestan News Agency, Ayatullah Ruhullah Qarahi dalam sebuah kajian akhlaqnya pada minggu ini menyinggung tentang akhlaq adalah perantara untuk sampai kepada penghambaan kepada Allah swt.
Dijelaskannya, semua potensi yang ada di dalam diri manusia diciptakan untuk penghambaan kepada Allah swt, dimana jika manusia berada pada jalan ini maka akan menjadikannya berada dalam kebahagiaan namun sebaliknya jika ia menjauh darinya maka akan menjadikan kemalangan dalam dirinya.
Ayatullah Qarahi menambahkan, dengan demikian semua akhlaq dan perbuatan yang menjadi sarana untuk memperoleh keridhaan Allah swt merupakan faktor untuk mendapatkan kebahagiaan, dan selain dari ini merupakan sebab kesengsaraan manusia.
Namun semua ini berdasarkan pada akal yang ada pada manusia, dimana jika akal tersebut tidak berada dalam perintah-perintah agama maka hal ini juga termasuk faktor kesengsaraan dan kemalangan.
Dalam pembahasan sair wa suluk, untuk mengenal Allah swt manusia akan dihadapkan pada dua jalan, yaitu nafs muthmainnah dan nafs amarah, pada jalan nafs muthmainnah pada saat manusia telah mencapai maqam ini segala bentuk zahir perintah-perintah dan larangan-larangan tidaklah penting, karena ia tahu bahwa semuanya kembali pada dirinya.
Adapun nafs amarah mereka memandang semuanya buruk dan menurut pandangannya dosa adalah kecil.
Imam Ali as bersabda “Jika kita tidak memiliki harapan terhadap surga dan neraka maka bergeraklah ke arah kemuliaan akhlaqi karena hal itu merupakan jalan keberhasilan kita.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email