Suporter Erdogan (Foto: Reuters).
Sejak kegagalan kudeta Juli tahun lalu, pihak berwenang Turki menyita hampir 1.000 perusahaan dengan total aset 21,9 milyar dollar.
Wakil Perdana Menteri Turki Nurettin Canikli hari ini mengatakan pemerintah berhasil mengendalikan perusahaan yang diduga berhubungan dengan Fathullah Gulen, ulama Turki berbasis di AS, di bawah undang-undang darurat.
Sekitar 965 perusahaan -- bank, perusahaan industri dan media -- di 43 provinsi Turki itu memiliki aset sekitar 11,3 milyar dolar dan mempekerjakan kurang lebih 46.357 orang.
Selain itu, pemerintah Turki juga memenjarakan 50.000 orang dengan persidangan tertunda dan memecat 150.000 lain yang diduga berhubungan dengan kelompok teroris.
Pembersihan itu disebut-sebut merupakan usaha pemerintahan Erdogan untuk memberangus perbedaan pendapat.
Minggu ini, 10 aktivis HAM termasuk direktur Amnesti Internasional ditahan dengan tuduhan menjadi anggota kelompok teroris, sebuah langkah yang menurut Amnesti tak lain 'penyalahgunaan kekuasaan yang mengerikan'.
(Reuters/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email