Shalat jenazah adalah shalat dalam arti doa, oleh karena itu dalam shalat jenazah tidak ada bacaan Al-Fâtihah, tidak ada ruku‘, tidak ada sujud, tidak ada duduk dan tidak ada salâm. Dan dalam shalat jenazah tidak disyaratkan suci dari hadats , baik hadats besar maupun hadats kecil, dan juga tidak disyaratkan suci dari khabats (najis).
Jenazah muslim atau muslimah wajib dishalatkan hingga anak yang dalam usianya telah mencapai enam tahun, dan tidak wajib jika usianya kurang dari itu, dan tidak boleh menshalatkan jenazah orang kâfir (non muslim).
Hukum mendirikan shalat janazah adalah wajib yang bersifat kifâyah , yaitu kewajiban yang telah memadai jika telah ada orang yang menshalatkannya.
Syarat-syaratnya
1. Niat di dalam hati.
2. Menentukan jenazah (mayat) yang akan dishalatkan, yaitu jenazahnya ada di hadapan (tidak ghaib).
3. Shalat jenazah dilaksanakan dengan berdiri.
4. Menghadap ke arah kiblat.
5. Jenazah diletakkan di hadapan dengan telentang di atas punggungnya sedang kepalanya berada di sebelah kanan imam atau munfarid yang menshalatkannya.
6. Tidak ada penghalang antara mushallî (orang yang shalat) dan mayyit, selain barisan orang yang shalat jenazah.
7. Mushallî tidak terlalu jauh dari mayyit.
8. Salah satunya, jenazah atau orang yang menshalatkannya tidak lebih tinggi dari yang lainnya.
9. Shalat jenazah dilaksanakan setelah jenazah dimandikan, dikafani dan di-tahnith , yaitu diolesi anggota-anggota sujudnya yang tujuh (dahi, dua telapak tangan, dua lutut dan dua ujung ibu jari kaki) dengan kapur barus.
Caranya:
Imam atau munfarid berdiri di tengah-tengah jenazah, yaitu dekat perutnya, tetapi jika jenazah itu perempuan, maka dia berdiri dekat kepalanya.
Shalat janazah lima kali takbîr -nya sesuai dengan jumlah rukun Islam (shalat, shaum, zakat, haji dan wilâyah ). Tetapi bagi orang yang tidak menerima wilâyah Ahlulbait, biasanya takbîr -nya empat kali.
Setiap kali takbîr ada bacaan tertentu yang kita baca, kecuali setelah takbîr yang kelima tidak ada bacaan apa-apa. Maka dengan takbîr yang kelima, selesailah shalat jenazah, dan dalam shalat jenazah tidak ada salâm.
A. Shalat Jenazah dengan Doa yang Singkat
1. Setelah takbîr pertama baca syahâdatain:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ
Asyhadu an lâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna muhammadan rasûlullâh.
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah.
2. Setelah takbîr kedua membaca shalawât:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ
Allâhumma shalli ‘alâ muhammadin wa ãli muhammad.
Ya Allah, curahkanlah shalawât kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.
3. Setelah takbîr ketiga, baca istighfâr untuk mu`minîn:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ
Allâhummaghfir lilmu`minîna wal mu`minât.
Ya Allah, ampunilah orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan.
4. Setelah takbîr keempat, baca istighfâr untuk mayit:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِهَذَا الْمَيِّتِ
Allâhummaghfir lihâdzal mayyit.
Ya Allah, ampunilah mayit ini.
5. Setelah takbîr kelima, selesailah tidak ada bacaan apa-apa.
B. Shalat Jenazah dengan Doa yang agak Panjang
1. Setelah takbîr pertama, baca syahâdatain:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، إِلَهًا وَاحِدًا أَحَدًا صَمَدًا فَرْدًا حَيًّا قَيُّومًا دَائِمًا أَبَدًا، لَمْ يَتَّخِذْ صَاحِبَةً وَ لاَ وَلَدًا، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُولُهُ, أَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَ دِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَ لَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ
Asyhadu an lâ ilâha illallâh wahdahu lâ syarîka lah, ilâhan wâhidan ahadan shamadan fardan hayyan qayyûman dâiman abadâ, lam yattakhidz shâhibatan wa lâ waladâ, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasûluh, arsalahu bil hudâ wa dînil haqqi liyuzhhirahu ‘alâd dîni kullihi walau karihal musyrikûn.
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah sendiri tiada sekutu bagi-Nya, sebagai Tuhan yang satu, yang esa, yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, yang menyendiri, yang hidup, yang mandiri, yang kekal abadi, yang tidak punya istri dan anak, dan aku bersaksi bahwa Muhammad hamba-Nya dan utusan-Nya, Dia telah mengutusnya dengan membawa petunjuk dan ajaran yang benar untuk Dia menangkan di atas seluruh ajaran walaupun orang-orang yang musyrik tidak suka.
2. Setelah takbîr kedua, baca shalawât:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ, وَ ارْحَمْ مُحَمَّدًا وَ آلَ مُحَمَّدٍ, أَفْضَلَ مَا صَلَّيْتَ وَ بَارَكْتَ وَ تَرَحَّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ, وَ صَلِّ عَلَى جَمِيْعِ اْلأَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِيْنَ
Allâhumma shalli ‘alâ muhammadin wa ãli muhammad, wa bârik ‘alâ muhammadin wa ãli muhammad, warham muhammadan wa ãla muhammad, afdhala mâ shallaita wa bârakta wa tarahhamta ‘alâ ibrâhîma wa ãli ibrâhîma innaka hamîdun majîd, wa shalli ‘alâ jamî‘il anbiyâ`i wal mursalîn.
Ya Allah, curahkanlah shalawât kepada Muhammad dan kelu-arga Muhammad, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, dan kasihilah Muhammad dan keluarga Muhammad dengan seutama-utama shalawât, berkah dan rahmat yang Engkau curahkan kepada Ibrâhîm dan keluarga Ibrâhîm, sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi maha mulia, dan curahkanlah shalawât kepada seluruh nabi dan rasûl.
3. Setelah takbîr ketiga, baca istighfâr bagi mu`minîn:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ، وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ, اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ اْلأَمْوَاتِ، تَابِعِ اللَّهُمَّ بَيْنَنَا وَ بَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ, إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Allâhummaghfir lilmu`minîna wal mu`minât, wal muslimîna wal muslimât, al-ahyâ`i minhum wal amwât, tâbi‘illâhumma bainanâ wa bainahum bilkhairât, innaka ‘alâ kulli syai`in qadîr.
Ya Allah, berikanlah pengampunan bagi kaum yang beriman laki-laki dan perempuan, dan bagi mereka yang berserah diri laki-laki dan perempuan, yang hidup dan yang telah wafat, dan ikutkanlah ya Allah di antara kami dengan kebaikan, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.
4. Setelah takbîr keempat, baca istighfâr untuk mayit:
اللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا الْمُسَجَّى قُدَّامَنَا عَبْدُكَ وَ ابْنُ عَبْدِكَ وَ ابْنُ أَمَتِكَ, نَزَلَ بِكَ وَ أَنْتَ خَيْرُ مَنْزُوْلٍ بِهِ. اللَّهُمَّ إِنَّكَ قَبَضْتَ رُوْحَهُ إِلَيْكَ وَ قَدِ احْتَاجَ إِلَى رَحْمَتِكَ, وَ أَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهِ. اللَّهُمَّ إِنَّا لاَ نَعْلَمُ مِنْهُ إِلاَّ خَيْرًا وَ أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنَّا. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِي إِحْسَانِهِ, وَ إِنْ كَانَ مُسِيْئًا فَتَجَاوَزْ عَنْ سَيِّئَاتِهِ, وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ. اللَّهُمَّ احْشُرْهُ مَعَ مَنْ يَتَوَلاَّهُ وَ يُحِبُّهُ, وَ أَبْعِدْهُ مِمَّنْ يَتَبَرَّئُ مِنْهُ وَ يُبْغِضُهُ. اللَّهُمَّ أَلْحِقْهُ بِنَبِيِّكَ وَ عَرِّفْ بَيْنَهُ وَ بَيْنَهُ، وَ ارْحَمْنَا إِذَا تَوَفَّيْتَنَا يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ اكْتُبْهُ عِنْدَكَ فِي أَعْلَى عِلِّيِّيْنَ، وَ اخْلُفْ عَلَى عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِيْنَ، وَ اجْعَلْهُ مِنْ رُفَقَاءِ مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ، وَ ارْحَمْهُ وَ إِيَّانَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللَّهُمَّ عَفْوَكَ عَفْوَكَ عَفْوَكَ
Allâhumma inna hâdzal musajjâ quddâmanâ ‘abduka wabnu ‘abdika wabnu amatik, nazala bika wa anta khairu manzûlin bih. Allâhumma innaka qabadhta rûhahu ilaik, wa qadihtâja ilâ rahmatik, wa anta ghaniyyun ‘an ‘adzâbih. Allâhumma innâ lâ na‘lamu minhu illâ khairan wa anta a‘lamu bihi minnâ. Allâhumma in kâna muhsinan fazid fî ihsânih, wa in kâna musî`an fatajâwaz ‘an sayyi`âtih, waghfir lanâ wa lah. Allâhummahsyurhu ma‘a man yatawallâhu wa yuhibbuh, wa ab‘id-hu mimman yatabarra`u minhu wa yubghidhuh. Allâhumma alhiqhu binabiyyika wa ‘arrif bainahu wa bainah, warhamnâ idzâ tawaffaitanâ yâ ilâhal ‘âlamîn. Allâhummak-tubhu ‘indaka fî a‘lâ ‘illiyyîn, wakhluf ‘alâ ‘aqibihi fil ghâbirîn, waj‘alhu min rufaqâ`i muhammadin wa ãlihith thâhirîn, warhamhu wa iyyânâ birahmatika yâ arhamar râhimîn. Allâhumma ‘afwaka ‘afwaka ‘afwak.
Ya Allah, sesungguhnya yang terbungkus (kain kafan) ini yang ada di hadapan kami adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu yang lelaki dan anak hamba-Mu yang perempuan, dia singgah kepada-Mu dan Engkau sebaik-baik yang disinggahi. Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah menggenggam ruhnya kepada-Mu dan dia sangat membutuhkan kasih-Mu sedangkan Engkau maha kaya dari menyiksanya. Ya Allah, sesungguhnya kami tidak mengetahui darinya selain kebaikan sedangkan Engkau lebih tahu tentangnya dari kami. Ya Allah, seandainya dia telah melakukan kebaikan, maka tambahlah kebaikannya, tetapi jika dia telah melakukan keburukan, maka maafkanlah keburukan-keburukannya, dan ampunilah kami dan dia. Ya Allah, himpunkanlah dia dengan orang yang dia berpihak kepadanya dan dia cintai dan jauhkanlah dia dari orang yang dia berlepas diri darinya dan yang dia benci. Ya Allah, pertemukan dia dengan Nabi-Mu dan perkenalkanlah antara dia dengannya, dan sayangilah kami jika Engkau mewafatkan kami wahai Tuhan bagi alam semesta. Ya Allah, catatlah dia di sisi-Mu dalam surga ‘Illiyyîn yang paling tinggi dan perbaikilah keturunannya yang ditinggalkan dan jadikanlah dia di antara sahabat Muhammad dan keluarganya yang suci, rahmatilah dia dan kami dengan kasih-Mu wahai Yang maha pengasih dari semua yang mengasihi. Ya Allah, aku memo-hon maaf-Mu maaf-Mu maaf-Mu.
Jika Jenazah Perempuan
اللَّهُمَّ إِنَّ هَذِهِ الْمُسَجَّاةَ قُدَّامَنَا أَمَتُكَ وَ بِنْتُ عَبْدِكَ وَ بِنْتُ أَمَتِكَ, نَزَلَتْ بِكَ وَ أَنْتَ خَيْرُ مَنْزُوْلٍ بِهَا. اللَّهُمَّ إِنَّكَ قَبَضْتَ رُوْحَهَا إِلَيْكَ, وَ قَدِ احْتَاجَتْ إِلَى رَحْمَتِكَ وَ أَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهَا. اللَّهُمَّ إِنَّا لاَ نَعْلَمُ مِنْهَا إِلاَّ خَيْرًا وَ أَنْتَ أَعْلَمُ بِهَا مِنَّا. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَتْ مُحْسِنَةً فَزِدْ فِي إِحْسَانِهَا, وَ إِنْ كَانَتْ مُسِيْئَةً فَتَجَاوَزْ عَنْ سَيِّئَاتِهَا, وَ اغْفِرْ لَنَا وَ لَهَا. اللَّهُمَّ احْشُرْهَا مَعَ مَنْ تَتَوَلاَّهُ وَ تُحِبُّهُ, وَ أَبْعِدْهَا مِمَّنْ تَتَبَرَّئُ مِنْهُ وَ تُبْغِضُهُ. اللَّهُمَّ أَلْحِقْهَا بِنَبِيِّكَ وَ عَرِّفْ بَيْنَهُ وَ بَيْنَهَا، وَ ارْحَمْنَا إِذَا تَوَفَّيْتَنَا يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ اكْتُبْهَا عِنْدَكَ فِي أَعْلَى عِلِّيِّيْنَ، وَ اخْلُفْ عَلَى عَقِبِهَا فِي الْغَابِرِيْنَ، وَ اجْعَلْهَا مِنْ رُفَقَاءِ مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ، وَ ارْحَمْهَا وَ إِيَّانَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللَّهُمَّ عَفْوَكَ عَفْوَكَ عَفْوَكَ
Allâhumma inna hâdzihil musajjâta quddâmanâ amatuka wa bintu ‘abdika wa bintu amatik, nazalat bika wa anta khairu manzûlin bihâ. Allâhumma innaka qabadhta rûhahâ ilaika wa qadihtâjat ilâ rahmatik, wa anta ghaniyyun ‘an ‘adzâbihâ. Allâhumma innâ lâ na‘lamu minhâ illâ khairan wa anta a‘lamu bihâ minnâ. Allâhumma in kânat muhsinatan fazid fî ihsânihâ, wa in kânat musî`atan fatajâwaz ‘an sayyi`âtihâ, waghfir lanâ wa lahâ. Allâhummahsyurhâ ma‘a man tatawallâhu wa tuhibbuh, wa ab‘id-hâ mimman tatabarra`u minhu wa tubghidhuh. Allâhumma alhiqhâ binabiyyika wa ‘arrif bainahu wa bainahâ, warhamnâ idzâ tawaffaitanâ yâ ilâhal ‘âlamîn. Allâhummaktubhâ ‘indaka fî a‘lâ ‘illiyyîn, wakhluf ‘alâ ‘aqibihâ fil ghâbirîn, waj‘alhâ min rufaqâ`i muhammadin wa ãlihith thâhirîn, warhamhâ wa iyyânâ birahmatika yâ arhamar râhimîn. Allâhumma ‘afwaka ‘afwaka ‘afwak.
Ya Allah, sesungguhnya mayit yang terbungkus (kain kafan) yang ada di hadapan kami adalah hamba perempuan-Mu, anak hamba-Mu yang lelaki, dan anak hamba-Mu yang perempuan, dia singgah ke haribaan-Mu dan Engkau sebaik-baik yang disinggahi olehnya. Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah menggenggam ruhnya kepada-Mu dan dia membutuhkan kasih-Mu sedangkan Engkau terlalu kaya untuk menyiksanya. Ya Allah, kami tidak mengetahui darinya selain kebaikan dan Engkau lebih tahu dari kami. Ya Allah, apabila dia telah berbuat kebaikan, maka tambahlah kebaikannya, dan apabila dia telah melakukan keburukan, maka maafkanlah keburukan-keburukannya, dan ampunilah kami dan dia.Ya Allah, himpunkanlah dia bersama orang yang dia cintai dan dia sukai, dan jauhkanlah dia dari orang yang dia berlepas diri darinya dan dia membencinya.Ya Allah, pertemukanlah dia dengan Nabi-Mu dan perkenalkan di antara mereka, dan kasihilah kami apabila Engkau mewafatkan kami, wahai Tuhan bagi alam semesta. Ya Allah, catatlah dia di sisi-Mu dalam surga ‘Illiyyîn yang paling tinggi dan gantikanlah di belakang dia dengan keturunan yang baik pada kalangan generasi yang ditinggalkan, dan jadikanlah dia di antara sahabat Muhammad dan keluarganya yang suci, rahmatilah dia dan kami dengan kasih-Mu wahai Yang maha pengasih dari semua yang mengasihi. Ya Allah, aku memohon maaf-Mu, maaf-Mu, maaf-Mu.
5. Setelah takbîr kelima:
Setelah takbîr yang kelima, tidak ada doa dan bacaan apa-apa, dan dengan diucapkannya takbîr yang kelima, maka shalat jenazah telah usai. Dan utamanya setelah selesai shalat mayit membaca doa berikut:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً, وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbnâ ãtinâ fid dun-yâ hasanatan wa fil ãkhirati hasanah, wa qinâ ‘adzâban nâr.
Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari api neraka.
Catatan:
1. Apabila jenazah itu anak yang belum dewasa, maka doanya seperti di bawah ini:
اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ ِلأَبَوَيْهِ وَ لَنَا سَلَفًا وَ فَرَطًا وَ أَجْرًا
Allâhummaj‘alhu li`abawaihi wa lanâ salafan wa farathan wa ajrâ.
Ya Allah, jadikanlah dia bagi kedua orang tuanya dan bagi kami sebagai orang baik yang medahului, menunggu dan pahala.
2. Dan apabila jenazah itu musuh Allah ‘azza wa jalla, maka doanya sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنَّا لاَ نَعْلَمُ مِنْهُ إِلاَّ أَنَّهُ عَدُوٌّ لَكَ وَ لِرَسُوْلِكَ. اللَّهُمَّ فَاحْشَ قَبْرَهُ نَارًا, وَ احْشَ جَوْفَهُ نَارًا, وَ عَجِّلْهُ إِلَى النَّارِ, فَإِنَّهُ كَانَ يُوَالِي أَعْدَائَكَ وَ يُعَادِي أَوْلِيَائَكَ, وَ يُبْغِضُ أَهْلَ بَيْتِ نَبِيِّكَ. اللَّهُمَّ ضَيِّقْ عَلَيْهِ قَبْرَهُ
Allâhumma innâ lâ na‘lamu minhu illâ annahu ‘aduwwun laka wa lirasûlik. Allâhumma fahsya qabrahu nârâ, wahsya jaufahu nârâ, wa ‘ajjilhu ilan nâr, fainnahu kâna yuwâlî a‘dâ`aka wa yu‘âdî auliyâ`ak, wa yubghidhu ahla baiti nabiyyik. Allâhumma dhayyiq ‘alaihi qabrah.
Ya Allah, kami tidak tahu darinya selain dia itu musuh bagi-Mu dan bagi Rasul-Mu. Ya Allah, penuhilah kuburnya dengan api, penuhilah rongganya dengan api, dan segerakanlah dia ke dalam api neraka, karena dia telah berpihak kepada musuh-musuh-Mu, memusuhi para kekasih-Mu dan membenci Ahlulbait Nabi-Mu. Ya Allah, sempit-kanlah kuburnya.
Ketika jenazahnya diangkat, maka ucapkanlah:
اللَّهُمَّ لاَ تَرْفَعْهُ وَ لاَ تُزَكِّهِ
Allâhumma lâ tarfa‘hu wa lâ tuzakkih.
Ya Allah, janganlah Engkau mengangkatnya dan janganlah Engkau mensucikannya.
3. Apabila jenazah itu orang yang mustadh‘af (orang yang ditindas atau dilemahkan) maka doanya adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلَّذِيْنَ تَابُوا وَ اتَّبَعُوا سَبِيْلَكَ وَ قِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِ
Allâhummaghfir lilladzîna tâbû wattaba'û sabîlak, wa qihim 'adzâbal jahîm.
Ya Allah, ampunilah orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan-Mu, dan jagalah mereka dari siksa neraka Jahîm.
4. Apabila jenazah itu tidak diketahui pahamnya atau ajarannya, maka doanya sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ يُحِبُّ الْخَيْرَ وَ أَهْلَهُ فَاغْفِرْ لَهُ وَ ارْحَمْهُ وَ تَجَاوَزْ عَنْهُ
Allâhumma in kâna yuhibbul khaira wa ahlahu faghfir lahu warhamhu wa tajâwaz ‘anh.
Ya Allah, apabila dia mencintai kebaikan dan ahlinya, maka ampunilah dia, sayangilah dan maafkanlah dia.
Adab-adab Shalat Jenazah
1. Orang yang shalat dalam keadaan suci; dengan wudhu, tayammum atau mandi.
2. Jika jenazah lelaki, imam shalat jenazah atau munfarid berdiri di tengah-tengahnya, namun apabila jenazahnya perempuan dia berdiri dekat dadanya.
3. Tidak memakai alas kaki.
4. Mengangkat kedua tangan pada saat membaca takbîr .
5. Imam shalat jenazah mengeraskan bacaan takbîr dan doa-doanya dan ma`mûm menyembunyikannya.
6. Memilih tempat yang sekiranya di tempat itu akan banyak orang yang menshalatkannya.
7. Sebaiknya shalat jenazah tidak dilaksanakan di masjid, di-karenakan makrûh, kecuali di Al-Masjid Al-Haram.
8. Diselenggarakan secara berjama‘ah.
9. Ma`mûm berdiri di belakang imam walaupun dia hanya sendirian.
10. Bersungguh-sungguh dalam berdoa untuknya dan untuk mereka yang beriman.
11. Sebelum shalat jenazah dimulai, diucapkan kalimat Ash-Shalâh (mari shalat) sebanyak tiga kali.
12. Perempuan yang sedang haid membikin shaff (baris) sendiri, yaitu tidak satu shaff dengan perempuan yang tidak haid walaupun dalam shalat jama‘ah.
(Abu-Zahra/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email