Simak Video Ini:
Tanggapan Drh Heru S selalu ketua PB PDHI ke messenger Mamah Dedeh :
Sedih dan prihatin atas pernyataan mamah Dedeh yang kurang bijak.
Saya muslim dan saya sangat bangga menjadi dokter hewan. Sebagai dokter hewan muslim saya tahu dan paham apa itu najis dan haram. Dan sebagai dokter hewan kamipun diajari bagaimana melindungi diri dari hal-hal yang demikian.
Coba bayangkan jika di suatu daerah ada wabah penyakit zoonosis yang bisa menular dari hewan ke manusia, seperti rabies (dari anjing) atau Japanese Enchepalitis (dari babi)…. dan disitu tak ada dokter hewan, maka malapetaka yang akan terjadi.
Motto kami, dokter hewan Indonesia adalah Manusya mriga satwa sewaka” yang artinya mensejahterakan manusia melalui dunia hewan. Dokter hewan adalah profesi yang mulia dimana kalau hewan sehat maka manusiapun akan sehat.
Siapakah yang akan mengawasi keamanan (safety and security) dan kesehatan hewan kurban….. ya dokter hewan.
Siapakah yang mengawasi dan memonitor produk pangan asal hewan… ya dokter hewan.
Siapakah yang melakukan pengujian klinis pada hewan coba terhadap obat-obatan, kosmetik atau barang2 tertentu sebelum digunakan oleh manusia… ya dokter hewan.
Siapakah yang melakukan audit halal pada hewan sembelihan maupun pada produk pangan asal hewan… ya dokter hewan.
Jadi apakah seorang muslim tidak boleh jadi dokter hewan ???
#banggamenjadiseorangdokterhewan#
#lovemyprofesi#
(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email