Sejarah Islam memiliki banyak lika-liku yang sangat menarik. Sampai-sampai masalah kapan listrik masuk ke Masjid Nabawi memperoleh perhatian para sejarawan.
Menurut pengakuan seorang sejarawan berkebangsaan Turki, listrik masuk ke Masjid Nabawi sekitar seratus lalu berkat usaha keras para petinggi imperium Utsmaniah Turki.
Begitu hal ini dirilis oleh al-Qirthas News menukil pernyatan Haji Muhammad Uzbek yang dimuat dalam sebuah majalah berbahasa Turki.
Dengan demikian, listrik masuk ke Masjid Nabawi pada sekitar permulaan abad kedua puluh Masehi. Tepatnya pada masa kekuasaan Abdul-Hamid II; yaitu ketika listrik untuk pertama kali ditemukan pada tahun 1880. Listrik baru masuk ke Masjid Nabawi sekitar tahun 1903 Masehi.
Abdul-Hamid II juga membuat jaringan rel kereta api dari Istanbul ke Madinah Munawwarah dengan tujuan mengatasi problem transportasi yang muncul kala itu.
Pada saat peresmian jalur rel kereta api Hijaz, Sultan Abdul-Hamid II memerintahkan supaya Masjid Nabawi dilengkapi dengan saluran listrik guna mempermudah ziarah para peziarah.
Hingga tahun 1922, pelayanan terhadap para peziarah yang dilakukan oleh penguasa Utsmaniah masih terus berlanjut.
Perlu diketahui bersama; pada masa kekuasaan Umar bin Khattab, lentera besar digunakan untuk menerangi Masjid Nabawi. Sebelum masa ini, lilin dan obor sering digunakan untuk menerangi Masjid Nabawi.
(Al-Qirthas-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email