Dalam ibadah haji ini, paling besarnya perkumpulan orang-orang muslim di dunia pada hari yang ditentukan, waktu yang ditentukan bahkan jamnya yang telah ditentukan dan dalam satu titik yang telah ditentukan pula dengan nama “arafah”, dimana hal ini juga bisa menunjukan pentungnya politik dalam ibadah ini.
Shabestan News Agency, terkait dengan ritual iabdah haji, Hujjatul Islam Ali Maliki menjelaskan bahwa masalah haji adalah dari sebuah ibadah yang bercampur dengan politik dan pemerintahan, dan karenanya masalah ini tidak bisa hanya dikatakan sebagai suatu amalan ibadah saja.
Ia menambahkan, tidak seperti ibadah-ibadah yang lainnya, ibadah haji sangat berpengaruh pada diri seseorang, dimana setiap kali umrah yang dilakukan seseorang dapat menebus kesalahan orang-orang muslim yang telah tiada dan menjamin unutk yang masa depan, hal ini menunjukan bahwa keagungan haji berdasarkan pergerakan individu.
Dalam ibadah haji ini, paling besarnya perkumpulan orang-orang muslim di dunia pada hari yang ditentukan, waktu yang ditentukan bahkan jamnya yang telah ditentukan dan dalam satu titik yang telah ditentukan pula dengan nama “arafah”, dimana hal ini juga bisa menunjukan pentungnya politik dalam ibadah ini, terangnya.
Ada kaitannya antara haji dengan wilayat, imamah dan kepemimipinan, karena seruan untuk melakukan ibadah haji yang dilakukan oleh nabi Ibrahim as setelah ia diutus sebagai nabi, demikian jelas Lebih lanjut Hujjatul Islam Ali Maliki.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email