Beredarnya berita yang dimuat di salah satu media siber tentang telah terjadi pembakaran masjid yang disebut milik Muhammadiyah, di Desa Sanga, Kecamatan Samalanga, Bireuen, Aceh, pada Selasa (17/10) malam, membuat Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor angkat bicara.
Ketua PP GP Ansor Luthfi Thomafi mengatakan bahwa tidak benar telah terjadi pembakaran masjid di Desa Sanga, Biruen, Aceh, seperti yang dimuat di salah satu media siber. Menurut Luthfi, belum ada bangunan masjid di tempat tersebut.
“Jadi tidak benar ada pembakaran masjid. Masjidnya kan belum dibangun. Di tempat itu yang ada bedeng dan material bangunan saja, seperti seperti batu bata, pasir, semen, dan lain sebagainya,” ungkap Luthfi, Rabu (17/10).
Menurut Gus Luthfi, sapaan akrabnya, yang dibakar pada malam itu adalah sebuah bedeng atau tempat orang duduk-duduk yang letaknya di dekat rencana pembangunan masjid.
Dia menjelaskan, rencana pembangunan masjid di tempat tersebut sejak dari awal telah ditolak masyarakat setempat. Namun ia tidak mengetahui dengan jelas mengapa pembangunan masjid ditolak masyarakat.
“Pelaku pembakaran bedeng adalah oknum tidak bertanggung jawab, yang tidak mewakili kelompok masyarakat apa pun. Polisi setempat juga sedang melakukan penyelidikan terkait hal ini,” ujarnya.
Gus Luthfi meminta masyarakat bijak menyikapi masalah ini dan menyerahkan penanganan atas kasus ini kepada pihak kepolisian.
“Jangan mudah percaya berita hoax, tidak jelas kebenarannya, dan provokatif. Ini potensi memecah belah umat. Jangan juga menggeneralisir masalah lokal yang terjadi di masyarakat. Serahkan semua kepada kepolisian untuk mengusut tuntas,” pungkasnya. (*)
Sumber: RILIS PERS
PIMPINAN PUSAT GERAKAN PEMUDA ANSOR, Rabu, 17 Oktober 2017
(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email