Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menilai dunia saat ini menghadapi ancaman ekstrimisme. Karena menurutnya, ekstrimisme bukan hanya musuh umat Islam, melainkan musuh umat manusia.
“Ekstrimisme tidak hanya terkait Islam tapi juga agama-agama lain, adalah musuh bersama umat manusia dan kemanusiaan,” ujar Din saat menjadi pembicara di Forum Ulama Cendekiawan Muslim di Moskow melalui keterangan persnya, Rabu 7 Oktober 2015.
Ia menjelaskan akar penyebab ekstrimisme harus lebih didalami, khususnya ekstrimisme keagamaan. Terkait kemiskinan, kesenjangan atau ketidakadilan juga harus didalami, karena ketidakadilan global adalah pangkal banyak masalah di dunia dewasa ini.
Oleh karena itu, perlu langkah-langkah strategis memberantas ekstrimisme sesuai faktor-faktor penyebab tadi. Faktor keagamaan hanya dapat dihadapi dengan pengarusutamaan wawasan keagamaan moderat atau wasathiyah.
Para ulama moderat perlu bersuara dan terus menerus menyebarkan paham wasathiyah. Sedangkan faktor-faktor non-agama harus dilakukan bersama dengan memperbaiki sistem dunia yang ada yang hanya menciptakan ketimpangan dan ketakadilan.
Dalam kaitan ini, Din Syamsuddin memandang kerjasama Russia-Dunia Islam signifikan untuk menjadi penyeimbang tata dunia timpang, dan potensial menciptakan tata dunia baru. Sebagai anggota Grup Visi Sttategis Russia-Dunia Islam, Din Syamsuddin berharap kerjasama akan nyata terutama dalam bidang ekonomi, iptek dan budaya.
(Satu-Islam/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email