Seorang pemuda Palestina dilaporkan telah dibakar hingga mati setelah sekelompok pemukim ilegal Israel tanpa ampun membakar mobilnya di wilayah utara Palestina yang diduduki.
Pemuda Palestina 22 tahun itu, yang diidentifikasi sebagai Fadi Hoosh, ditemukan terbakar hangus di dalam mobilnya di tempat pembuangan sampah kota Kafr Kanna, yang terletak di wilayah Galilee Utara Israel, pada hari Jumat (20/11/15), harian Yedioth berbahasa Ibrani Ahronoth melaporkan.
Saksi Palestina mengatakan ia melihat sejumlah pemukim Israel menyerang pemuda Palestina tersebut dan memaksanya masuk ke mobil sebelum membakarnya.
“Setelah beberapa menit, mereka memadamkan api, kemudian meninggalkannya di dalam mobil, dan dengan cepat mereka melarikan diri,” kata saksi.
Pada tanggal 31 Juli, seorang balita Palestina 18-bulan, Ali Dawabsheh, kehilangan nyawanya dalam kebakaran besar yang terjadi setelah ekstremis pemukim Israel melemparkan bom api dan bom molotov ke rumahnya di kota Duma, yang terletak 25 kilometer tenggara Nablus di Tepi Barat yang diduduki.
Ibu balita, Riham Dawabsheh, juga menyerah pada luka bakarnya yang parah dalam insiden pembakaran itu pada tanggal 5 September.
Riham, yang juga telah kehilangan suaminya, Sa’ad Dawabsheh, 32 tahun dalam serangan itu, dinyatakan meninggal setelah dirawat selama lima minggu di Soroka Medical Center di kota Beers hebat Israel Selatan.
Suaminya juga meninggal di rumah sakit yang sama seminggu setelah serangan pada 8 Agustus itu, Dia meninggal akibat menderita luka bakar lebih dari 80 persen dari tubuhnya.
Insiden itu memicu reaksi marah dari warga Palestina, termasuk kelompok-kelompok politik dan gerakan perlawanan.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga mengecam serangan pembakaran sebagai “aksi teroris,” menyerukan para pelaku harus segera diajukan kepengadilan.
Pemukim Israel dalam beberapa tahun terakhir melakukan berbagai serangan termasuk pembakaran dan aksi grafiti di rumah Palestina di Tepi Barat dan al-Quds (Yerusalem) di bawah slogan “Price “.
Serangan Price adalah tindakan vandalisme dan kekerasan terhadap warga Palestina dan harta bendanya serta tempat-tempat suci Islam.
Kematian terbaru terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara demonstran Palestina dan pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza. Gelombang kerusuhan terbaru ini dipicu oleh pembatasan masuk jamaah Palestina ke komplek masjid al-Aqsa oleh Israel pada bulan Agustus.
Lebih dari 90 warga Palestina tewas di tangan Israel sejak awal Oktober.
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email