Lebih dari 10.000 orang melakukan unjuk rasa diam di kota itu pada, Sabtu (21/11/15), sambil membawa spanduk bertuliskan “Untuk kebebasan dan perdamaian, lawan kebiadaban”, sementara polisi mengawasinya.
“Ini adalah diamnya perenungan, di samping juga kebulatan tekad,” kata Bernard Dedeban, sekjen serikat buruh FSU, salah satu penyelenggara demonstrasi.
Unjuk rasa Sabtu adalah unjuk rasa kedua dalam minggu ini yang diadakan di Toulouse untuk mengutuk terorisme dan mengenang para korban serangan Paris.
Aksi serupa diselenggarakan di beberapa kota lainnya di seluruh Perancis.
Tak lama setelah serangan di Paris, Presiden Francois Hollande mengumumkan keadaan darurat selama 12 hari. Kemudian parlemen memperpanjang keadaan darurat selama tiga bulan dari 26 November.
Pada tanggal 13 November, serangkaian serangan teroris yang terkoordinasi, telah diklaim oleh kelompok teroris Takfiri ISIS, serangan yang mengejutan dan menakutkan di ibukota Prancis. Sekitar 130 orang tewas dan 350 lainnya luka-luka dalam serangan menghabiskan itu.
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email